MOH. ERSAT, 129501203017 (2024) KEPEMIMPINAN KIAI DALAM MEMBENTUK BUDAYA PESANTREN RAMAH LINGKUNGAN (Studi Multikasus di Pondok Pesantren Sabilillah Sampang dan Pondok Pesantren Kota Alif Laam Miim Surabaya). [ Disertasi ]
Text
COVER.pdf Download (2MB) |
||
Text
ABSTRAK.pdf Download (291kB) |
||
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (90kB) |
||
|
Text
BAB I.pdf Download (210kB) | Preview |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (765kB) |
||
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (468kB) |
||
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
||
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (423kB) |
||
Text
BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (119kB) |
||
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (98kB) |
Abstract
Disertasi dengan Judul Kepemimpinan Kiai dalam Membentuk Budaya Pesantren Ramah Lingkungan (Studi Multikasus di Pondok Pesantren Sabilillah Sampang dan Pondok Pesantren Kota Alif Laam Miim Surabaya)” yang ditulis oleh MOH. ERSAT dengan dibimbing oleh Prof. Dr. H. Achmad Patoni, M.Ag dan Dr. H. Asrop Syafi’i, M.Ag. Kata Kunci: Kepemimpinan Kiai, Budaya Pesantren, Ramah Lingkungan Penelitian dalam disertasi ini dilatarbelakangi kiai sebagai pemimpin pesantren merupakan fenomena kepemimpinan yang menarik. Keberadaan pondok pesantren dipandang tepat dalam menghadapi dan menyikapi era globalisasi seperti saat ini tanpa menanggalkan nilai-nilai kearifan tradisi budaya yang sudah menjadi identitasnya, di antaranya budaya ramah lingkungan dengan mengutamakan santri selalu menjaga kebersihan dan kedisiplinan. Pertanyaan penelitian dalam penelitian ini adalah 1) bagaimana kiai memengaruhi warga pesantren dalam pembentukan budaya ramah lingkungan di Pondok Pesantren Sabilillah Sampang dan Pondok Pesantren Kota Alif Laam Miim Surabaya? 2) bagaimana kiai membimbing warga pesantren dalam pembentukan budaya ramah lingkungan di Pondok Pesantren Sabilillah Sampang dan Pondok Pesantren Kota Alif Laam Miim Surabaya? 3) bagaimana kiai menggerakkan warga pesantren dalam pembentukan budaya ramah lingkungan di Pondok Pesantren Sabilillah Sampang dan Pondok Pesantren Kota Alif Laam Miim Surabaya? 4) bagaimana kepemimpinan kiai memotivasi pembentukan budaya ramah lingkungan di Pondok Pesantren Sabilillah Sampang dan Pondok Pesantren Kota Alif Laam Miim Surabaya? Pendekatan penelitian menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan observasi partisipan, wawancara mendalam dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data situs individu dan analisis data lintas situs. Pengecekan keabsahan data didasarkan atas beberapa kriteria di antaranya derajat kepercayaan (creadibility), keteralihan (transferability), kebergantungan (dependability), dan kepastian (confirmability). Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa 1) kiai memengaruhi warga pesantren dalam pembentukan budaya ramah lingkungan di Pondok Pesantren Sabilillah Sampang dan Pondok Pesantren Kota Alif Laam Miim Surabaya dilakukan dengan: kiai memberikan keteladanan pembentukan budaya ramah lingkungan, kiai menjalankan program eco-friendly yaitu pembentukan budaya ramah lingkungan pada santri, kiai menjalankan pola terprogram melalui learning process pembentukan budaya ramah lingkungan berawal dari penentuan wilayah pembagian tugas dan wewenang yang mengurusi lingkungan, kiai memberikan pujian dengan pengadaan lomba berkebun dan kebersihan kamar. 2) Kiai membimbing warga pesantren dalam pembentukan budaya ramah lingkungan di Pondok Pesantren Sabilillah Sampang dan Pondok Pesantren Kota Alif Laam Miim Surabaya dilakukan dengan kiai menanamkan budaya ramah lingkungan dengan pola pendidikan 4-P (pengenalan, pembiasaan, penanaman, dan perawatan), praktik keseharian budaya ramah lingkungan pada santri antusias santri dalam membangun budaya ramah lingkungan sehingga harus segera menambahkan pengadaan perlengkapan yang mendukung pelaksanaan pendidikan ramah lingkungan di pesantren, kiai memberikan fasilitas dalam pembentukan budaya ramah lingkungan dengan merancang dan melaksanakan program khususnya yang berkaitan dengan lingkungan, selalu memperhatikan kebutuhan dan saran yang mendukung program tersebut. 3) Kiai menggerakkan warga pesantren dalam pembentukan budaya ramah lingkungan di Pondok Pesantren Sabilillah Sampang dan Pondok Pesantren Kota Alif Laam Miim Surabaya dilakukan dengan: kebijakan yang diambil adalah kebijakan top down yaitu dari pengasuh ke asatidz/asatidzah dan kepada santri sehingga mudah melakukan pengontrolan dan pengawasan di antaranya mengingatkan kebersihan kamar, area, kamar mandi, serta dalam perilaku. Kiai memberikan petunjuk melalui planing (merencanakan), yaitu dalam artian para ustaz dan ustazah melakukan perencanaan pengembngan lingkungan di pesantren. Doing (melaksanakan) yaitu asatid bersama santri melaksanakan rencana yang telah dibuat. See (evaluasi) yaitu pengasuh bersama asatidz/asatidzah melakukan evaluasi secara teratur setiap bulannya. Kiai memberikan pembinaan kepada asatidz dengan cara mengadakan pelatihan pengasuhan santri. Kiai memberikan fasilitas dalam pembentukan budaya ramah lingkungan yang diberikan pondok pesantren sudah sangat lengkap, mengenai budaya ramah lingkungan disediakan tempat untuk santri menanam dan berkebun, namun untuk pelaksanaan berkebun dilakukan oleh santri dengan pengawasan yang ketat agar bisa tumbuh subur. Selain itu ada kegiatan penanaman pohon setiap tahunnya yang mana para santri semua melakukan penataan tanaman bunga ataupun pohon di area pesantren. 4) Kepemimpinan kiai memotivasi pembentukan budaya ramah lingkungan di Pondok Pesantren Sabilillah Sampang dan Pondok Pesantren Kota Alif Laam Miim Surabaya dilakukan dengan: kiai dalam pengaturan suasana kerja guna pembentukan budaya ramah lingkungan dengan menciptakan susana kerja yang teratur, terencana, menyenangkan, dan indah sehingga terbentuk dengan alami budaya ramah lingkungan. Kiai dalam mendisiplinkan pembentukan budaya ramah lingkungan dilakukan dengan memberikan evaluasi dan arahan yang teratur (istiqomah) hingga tercapai tujuan yang diharapkan yaitu kesadaran bagi santri dalam memelihara lingkungan dengan memberikan tanggung jawab kiai mendorong dan memberikan penghargaan dalam pembentukan budaya ramah lingkungan dengan pengadaan lomba setiap kamar memiliki kebun yang dirawatnya bersama penghuni kamar dan dalam sebulan akan dilakukan penilaian kebersihan kamar dan perkembangan penataan kebun dan tanaman.
Item Type: | Disertasi |
---|---|
Subjects: | Pendidikan Islam Pendidikan Islam > Pondok pesantren |
Divisions: | Pascasarjana > Disertasi > Manajemen Pendidikan Islam |
Depositing User: | 129501203017 MOH. ERSAT |
Date Deposited: | 18 Mar 2024 07:14 |
Last Modified: | 18 Mar 2024 07:14 |
URI: | http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/44314 |
Actions (login required)
View Item |