TRADISI PELANGKAH DALAM PERKAWINAN ADAT JAWA DITINJAU DARI TEORI ANTROPOLOGI BUDAYA DAN HUKUM ISLAM (Studi Kasus Di Desa Kayen Kecamatan Bandarkedungmulyo Kabupaten Jombang)

ARIEN ILAINA MUFIDAH, 126102202126 (2024) TRADISI PELANGKAH DALAM PERKAWINAN ADAT JAWA DITINJAU DARI TEORI ANTROPOLOGI BUDAYA DAN HUKUM ISLAM (Studi Kasus Di Desa Kayen Kecamatan Bandarkedungmulyo Kabupaten Jombang). [ Skripsi ]

	Text COVER.pdf Download (957kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (253kB)
	Text DAFTAR ISI.pdf Download (59kB)
	Text BAB I.pdf Download (378kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (480kB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (81kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (212kB)
	Text BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (378kB)
	Text BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (50kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (176kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

Arien Ilaina Mufidah, 126102202126, Tradisi Pelangkah dalam Perkawinan Adat Jawa di tinjau dari Teori Antropologi Budaya dan Hukum Islam (Studi kasus di desa kayen Kecamatan Bandarkedungmulyo Kabupaten Jombang). Program Studi HukumKeluarga Islam, Jurusan Syariah, Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum, Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah 2024, Pembimbing Dr. Syahril Siddik, S.S.,M.A. Kata Kunci : Tradisi Pelangkah, Perkawinan, Antropologi Budaya, Hukum Islam Penelitian dalam skripsi ini dilatarbelakangi oleh adanya Tradisi Pelangkah dalam perkawinan adat jawa yang artinya tradisi memberikan uang atau barang kepada saudara kandung yang lebih tua karena sudah dilangkahi atau menikah terlebih dahulu. Rumusan dalam penelitian ini adalah : 1) Bagaimana tradisi pelangkah dalam perkawinan berlangsung pada masyarakat Desa Kayen Kecamatan Bandarkedungmulyo Kabupaten Jombang? 2) Bagaimana makna dan nilai-nilai tradisi pelangkah dalam perkawinan? 3) Bagaimana tradisi pelangkah dalam perkawinan ditinjau dari teori Antropologi Budaya? 4) Bagaimana tradisi pelangkah dalam perkawinan ditinjau dari hukum islam? Penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian lapangan. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan reduksi data, paparan data dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini menemukan (1) Fenomena tradisi pelangkah pada masyarakat desa kayen merupakan tradisi yang direspon pro dan kontra oleh masyarakatnya. Biasanya mereka yang kontra adalah orang-orang yang menikah dengan pria pendatang atau daerah lain. Bagi pandangan masyarakat yang pro dengan adanya tradisi pelangkah ini tapi sudah tidak mengikut adat istiadat tersebut, adik memberitahu orang tua maupun kakak mereka. 2) Makna tradisi pelangkah ini adalah sebagai ucapan terima kasih dan bentuk penghormatan terhadap sang kakak yang dilangkahi serta sebagai penjaga hubungan baik keluarga. Sedangkan untuk nilai-nilai dalam tradisi ini adalah sebagai salah satu bentuk kasih sayang seorang adik yang masih menghargai, menghormati seorang kakak dan lebih menghormati yang lebih tua serta meminta izin dan doa restu kepada kakak. 3) Tradisi pelangkah dalam perkawinan berdasarkan teori antropologi budaya mengacu pada teori evolusi kebudayaan dengan mengulas bahwa tujuan sesungguhnya dari kajian kebudayaan adalah untuk mempelajari aneka ragam kebudayaan sebanyak-banyaknya, kemudian dicarikan unsur-unsur persamaannya, selanjutnya dilakukan proses klasifikasi. 4) Dalam fiqih disebutkan al adatul muhakkamah yang artinya adat bisa dijadikan hukum. Maksudnya bahwa disuatu keadaan adat bisa dijadikan hukum ketika ada dalil syar’i tetapi tidak semua adat bisa dijadikan sumber hukum.

Actions (login required)

View Item