CICI CLAUDIA ARDANI, 126304202069 (2024) WACANA CHILDFREE DI INDONESIA; CYBERBULLYING PADA AKUN INSTAGRAM @GITASAV. [ Skripsi ]
|
Text
COVER.pdf Download (562kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (188kB) | Preview |
|
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (324kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (302kB) | Preview |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (257kB) |
||
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (369kB) |
||
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (267kB) |
||
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (221kB) |
||
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (214kB) | Preview |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (419kB) |
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena cyberbullying pada kolom komentar akun Instagram @gitasav sebagai respon dari pernyataan Gita Savitri dan Paul Partohap yang memilih childfree. Childfree merupakan sebuah pilihan untuk tidak meneruskan keturunan sehingga hidup sesuai dengan keinginan tanpa ada kewajiban yang berhubungan melahirkan, mendidik dan membersarkan anak. Keputusan childfree berasal dari berbagai alasan diantaranya, faktor ekonomi (kekhawatiran akan biaya hidup), faktor kesehatan (gangguan psikis, phobia, trauma) kemudian faktor tidak yakin akan mampu dalam mengasuh anak-anak. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana bentuk-bentuk cyberbullying pada komentar akun Instagram @gitasav? Dan bagaimana bentuk wacana cyberbullying dalam kerangka analisis Teun A. Van Dijk pada akun Instagram @gitasav?. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk-bentuk cyberbullying pada komentar netizen di akun Instagram @gitasav terhadap pasangan Gita Savitri dan Paul Partohap. Metode penelitian ini menggunakan metode analisis wacana Teun A. Van Dijk yakni dengan menganalisis teks, kognisi sosial dan konteks. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, reduksi data dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa, terdapat 5 bentuk cyberbullying, yaitu: flamming, online harrasment, masquerade, denigration dan exclusion. Selain itu, pada dimensi konteks Teun A. Van Dijk membagi menjadi dua yatiu (1) praktik kuasa dan (2) akses mempengaruhi wacana. Pengetahuan tentang doktrin meneruskan keturunan terlembaga melalui segi pendidikan karakter, segi sosial, segi politis dan segi budaya.
Item Type: | Skripsi |
---|---|
Subjects: | Bullying Media Sosial Ilmu Komunikasi |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah > Komunikasi Penyiaran Islam |
Depositing User: | 126304202069 CICI CLAUDIA ARDANI |
Date Deposited: | 02 Sep 2024 08:05 |
Last Modified: | 02 Sep 2024 08:05 |
URI: | http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/51597 |
Actions (login required)
View Item |