PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NASABAH FINTECH (FINANCIAL TECHNOLOGY) PADA KASUS PENCURIAN SALDO DALAM PERSPEKTIF HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM

NINDA INGGRIANI, 12101173074 (2022) PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NASABAH FINTECH (FINANCIAL TECHNOLOGY) PADA KASUS PENCURIAN SALDO DALAM PERSPEKTIF HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM. [ Skripsi ]

Preview	Text COVER.pdf Download (775kB) | Preview
Preview	Text ABSTRAK.pdf Download (265kB) | Preview
Preview	Text DAFTAR ISI.pdf Download (61kB) | Preview
Preview	Text BAB I.pdf Download (205kB) | Preview
	Text BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (319kB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (21kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (221kB)
	Text BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (254kB)
	Text BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (70kB)
Preview	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (169kB) | Preview
	Text LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (377kB)

Abstract

Skripsi dengan judul “Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Fintech (Financial Technology) pada Kasus Pencurian Saldo dalam Perspektif Hukum Positif dan Hukum Islam” yang ditulis oleh Ninda Inggriani NIM 12101173074 Jurusan Hukum Ekonomi Syariah, dibimbing oleh Dr. Zulfatun Ni’mah, M.Hum. Kata Kunci: Perlindungan Hukum, Fintech, Pencurian Saldo, Hukum Positif, Hukum Islam. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan dalam transaksi keuangan secara online melalui layanan financial technology (fintech) yaitu pencurian saldo yang mengakibatkan sejumlah kerugian bagi nasabah. Sebagai warga negara, nasabah seharusnya mendapat perlindungan hukum untuk memulihkan haknya. Rumusan masalah dalam skripsi ini adalah: (1) Bagaimana perlindungan hukum terhadap nasabah fintech yang menjadi korban pencurian saldo; (2) Bagaimana perlindungan hukum terhadap nasabah fintech yang menjadi korban pencurian saldo ditinjau dari hukum positif; (3) Bagaimana perlindungan hukum terhadap nasabah fintech yang menjadi korban pencurian saldo ditinjau dari hukum Islam. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum normatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kepustakaan (library research) yaitu mengacu kepada literatur dan peraturan perundang-undangan. Data terdiri dari bahan hukum primer berupa peraturan perundang-undangan dan segala dokumen resmi yang memuat ketentuan hukum. Bahan hukum primer dalam penelitian ini antara lain, UU No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen, Undang-Undang ITE Nomor 11 Tahun 2008 jo Undang-Undang ITE Nomor 19 Tahun 2016, Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dan Hukum Islam. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi, yaitu dengan mengumpulkan bahan hukum primer serta bahan hukum sekunder. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis komparatif dan kritik analisis. Teknik pengecekan keabsahan data dilakukan dengan cara triangulasi data, berkaitan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Perlindungan hukum terhadap nasabah fintech yang menjadi korban pencurian saldo dilakukan dengan cara penggantian sebagian saldo oleh pihak penyelenggara kepada nasabah dan vonis penjara terpidana kasus pencurian saldo oleh pihak polisi; (2) Ditinjau dari hukum positif, perlindungan hukum terhadap nasabah fintech yang menjadi korban pencurian saldo dikaitkan dengan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 Tentang Pelindungan Data Pribadi. Adapun sanksi yang diberikan telah sesuai dengan Pasal 1365 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata yang mengatur tentang ganti rugi dan Pasal 363 KUHP yang mengatur tentang hukuman bagi pencuri; (2) Ditinjau dari hukum Islam, perlindungan hukum terhadap nasabah fintech yang menjadi korban pencurian saldo dilakukan dengan penggantian kerugian (dhamman) dan ta’zir berupa hukuman penjara bagi tersangka

Actions (login required)

View Item