MAKNA SOSIAL TRADISI PEMBACAAN SURAH AL-QADR DAN ALI-IMRAN AYAT 36 PADA PROSESI WALIMATUL AQIQAH DI DUSUN NGRINGIN, DESA MELIS, KECAMATAN GANDUSARI, TRENGGALEK

MUHAMMAD MAHRUSUL HADI, 12301173071 (2024) MAKNA SOSIAL TRADISI PEMBACAAN SURAH AL-QADR DAN ALI-IMRAN AYAT 36 PADA PROSESI WALIMATUL AQIQAH DI DUSUN NGRINGIN, DESA MELIS, KECAMATAN GANDUSARI, TRENGGALEK. [ Skripsi ]

Preview	Text COVER.pdf Download (1MB) | Preview
Preview	Text ABSTRAK.pdf Download (516kB) | Preview
Preview	Text DAFTAR ISI.pdf Download (441kB) | Preview
Preview	Text BAB I.pdf Download (477kB) | Preview
	Text BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (480kB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (475kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (575kB)
	Text BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (447kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (455kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh sebuah fenomena pemaknaan al-Qur’an yang tidak hanya mengacu pada pesan tekstual atau pemahamannya, akan tetapi berlandaskan pada anggapan-anggapan adanya fad}i>lah dari bagian-bagian tertentu teks al-Qur’an, bagi kepentingan praktis kehidupan keseharian umat islam. Sehingga hal ini melahirkan tradisi membaca surah tertentu pada waktu tertentu pula, baik yang dilakukan secara individu maupun bersama. Salah satu masyarakat yang mengamalkan tradisi pembacaan surah dan ayat al-Qur’an pilihan secara bersama-sama adalah masyarakat Dusun Ngringin, Desa Melis, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek. Mereka mengamalkan tradisi pembacaan surah al-Qadr dan surah Ali-’Imran ayat 36 pada prosesi Walimatul Aqiqah. Tradisi ini merupakan kegiatan ibadah amaliah dengan bertilawah yang dilakukan secara berjamaah yang bertujuan mengharapkan berkah serta fad}i>lah dari bacaan surah tersebut untuk anak yang baru dilahirkan. Rumusan masalah dalam penelitan ini adalah: (1) Bagaimana praktik tradisi pembacaan surah al-Qadr dan surah Ali-’Imran ayat 36 pada prosesi Walimatul Aqiqah di Dusun Ngringin, Desa Melis, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek? (2) Bagaimana pemaknaan Objektif, Ekspresif dan Dokumenter dari tradisi tersebut? Penelitian Living Qur’an ini berjenis penelitian lapangan/field research dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif menggunakan teori pemaknaan sosial Karl Mannheim. Penulis meneliti langsung ke lapangan dengan tujuan untuk (1) mengetahui bagaimana praktik tradisi, serta (2) bagaimana pemaknaan Objektif, Ekspresif dan Dokumenter dari tradisi pembacaan surah al-Qadr dan surah Ali-’Imran ayat 36 pada prosesi Walimatul Aqiqah di Dusun Ngringin, Desa Melis, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Amalan ini diperoleh KH. M. Mahfudh Halimi dari KH. M. Thohir saat mondok di pondok Darul Huda, Kabupaten Banyuwangi dan sudah diamalkan di Dusun Ngringin sejak tahun 1991 M. hingga saat ini. Amalan ini dibaca dalam prosesi walimatul aqiqah tepatnya setelah tokoh memberikan ceramah keagamaan. Praktik pembacaannya masing-masing surah dibaca tiga kali, dilakukan secara bersama-sama secara lantang, tartil dengan memperhatikan kaidah tajwidnya. (2) Makna Objektif: pembelajaran al-Qur’an, pendidikan moral, meningkatkan kualitas spriritual serta menghadirkan al-Qur’an dalam setiap aspek kehidupan masyarakat. Mana Ekspresif: terhindar dari zina, meningkatkan semangat ibadah, meningkatkan kualitas hidup, dilapangkan rezeki, selamat dari bahaya dan gangguan setan, serta sebagai sarana silaturrahmi bagi warga. (3) Makna Dokumenter: tersirat makna pengenalan al-qur’an kepada anak sejak bayi serta motivasi pembentukan karakter anak. Kata Kunci: Makna Sosial, Tradisi, Surah Al-Qadr, Ali-’Imran Ayat 36, Walimatul Aqiqah.

Actions (login required)

View Item