MOCH. IQBALUL MUFLIH, 126307203071 (2024) STUWDAM BADUK WARUJAYENG SEBAGAI SARANA PENGAIRAN DI NGANJUK PADA TAHUN 1890-1990. [ Skripsi ]
![]() |
Text
COVER.pdf Download (330kB) |
![]() |
Text
ABSTRAK.pdf Download (452kB) |
![]() |
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (255kB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (446kB) |
![]() |
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (449kB) |
![]() |
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (560kB) |
![]() |
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (295kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (409kB) |
![]() |
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (351kB) |
Abstract
Penelitian ini menjelaskan Stuwdam Baduk Warujayeng pada masa Hindia Belanda hingga masa pemerintahan Orde Baru pada tahun 1890-1990. Pemerintah Hindia Belanda tahun 1890 telah mendirikan sebuah bangunan Stuwdam di Sungai Kedungsuko, namun manfaat Stuwdam belum efisien untuk lahan pertanian. Pada tahun 1973 pemerintahan Orde Baru melakukan rehabilitasi Stuwdam Baduk Warujayeng dan sarana pengairan peninggalan pemerintah Hindia Belanda. Hal ini di karenakan Sungai Kedungsoko memiliki manfaat penting bagi kehidupan ekonomi masyarakat khususnya sektor pertanian, namun keberadaannya sering menghadirkan bencana banjir yang menyebabkan kerugian besar bagi masyarakat Kecamatan Tanjunganom dan Kecamatan Sukomoro. Penelitian ini bertujuan menyelidiki berbagai aspek Stuwdam Baduk Warujayeng selama tahun 1890-1990 termasuk sejarah berdirinya, peran dan pengaruh pelurusan jalur air sungai. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode sejarah yang terdiri dari lima tahapan yaitu pemilihan topik, pengumpulan sumber, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Sumber data primer didapatkan dari arsip-arsip pemerintah Hindia Belanda berupa laporan pemerintah serta wawancara dengan instansi terkait. Sumber sekunder didapatkan dari buku, jurnal dan skripsi yang relavan dengan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan sejarah Stuwdam Baduk Warujayeng mengalami perubahan yang signifikan selama 1890-1990, bagi sarana pengairanya, pertanian dan lingkungan. Stuwdam Baduk Warujayeng tidak hanya memiliki peran yang menguntungkan bagi pengelolaan air sungai, Stuwdam multiguna dan ketahanan kebencanaan tetapi juga berpengaruh terhadap perkembangan sosial dan ekonomi masyarakat. Kata Kunci: Sarana Pengairan, Stuwdam, Sukomoro, Tanjunganom
Item Type: | Skripsi |
---|---|
Subjects: | Sejarah Peradaban Islam |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah > Sejarah Peradaban Islam |
Depositing User: | 126307203071 MOCH IQBALUL MUFLIH |
Date Deposited: | 15 Apr 2025 08:25 |
Last Modified: | 15 Apr 2025 08:25 |
URI: | http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/56595 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |