GRACE ROHMATUR ROMADLON, 12306193058 (2024) STUDI KASUS PERSPEKTIF MAHASISWA BARU TERHADAP KESEPIAN DAN KESEHATAN MENTAL DI UNIVERSITAS SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG. [ Skripsi ]
![]() |
Text
COVER.pdf Download (730kB) |
![]() |
Text
ABSTRAK.pdf Download (319kB) |
![]() |
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (90kB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (252kB) |
![]() |
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (290kB) |
![]() |
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (178kB) |
![]() |
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (237kB) |
![]() |
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (176kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (236kB) |
![]() |
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (646kB) |
Abstract
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui tentang perspektif kesepian terhadap kesehatan mental pada mahasiswa baru di Universitas Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. Seiringnya perkembangan teknologi dan globalisasi, masyarakat semakin sadar betapa pentingnya kesehatan mental. Faktor yang sangat berpengaruh terhadap gangguan kesehatan mental mahasiswa baru yaitu kesepian hal ini sering kali dialami fase dewasa awal yaitu mahasiswa baru. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan studi kasus. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa di Universitas Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. Hasil penelitian diketahui bahwa mahasiswa baru mempunyai perspektif yang berbeda terhadap tingkat kesepian yang dirasakan dan gangguan kesehatan mental yang dialami oleh subyek antara lain: NA merasakan masih belum bisa berdamai dengan keadaannya, kehilangan kasih sayang dari ayahnya bahkan tidak dapat tergantikan oleh keberadaan neneknya yang sudah berusia lanjut. Keadaan tersebut menambah beban psikologis NA, indera pendengaran neneknya yang terganggu akhirnya tidak bisa diajak komunikatif dengan baik. Sedangkan HA juga merasakan hal yang sama kurang kasih sayang dari sosok ayah yang selalu tidak sedikit memberikan waktu untuk saling berkomunikasi secara akrab. Komunikasi antar sesama anggota keluarga terabaikan oleh kesibukan masing-masing, menjadikan hubungan antar keluarga menjadi renggang dan berefek pada kesehatan mental HA. Dia merasa terganggu dalam menjalin keakraban dengan lingkungan sosialnya. Subyek AM yang sudah kehilangan figur ayah yang disayanginya sejak usia remajanya, membuatnya mengalami traumatis yang sangat berat menyebabkan tidak ingin menjalani hubungan dengan lingkup sosialnya. Subyek AM memilih untuk mengurung diri dan mandiri menyelesaikan segala permasalahan yang dihadapinya. Dari para subyek tersebut terungkap dua faktor yang berpengaruh terhadap kesepian dan kesehatan mental yaitu: faktor keluarga, berwujud tidak terpenuhinya kasih sayang dari orangtua dan faktor pertemanan yang tidak terealisasi dengan akrab serta tidak sesuai dengan yang diharapkan, menimbulkan adiksi smartphone sebagai kompensasi dari ketidak mampuannya untuk berkomunikasi akrab dengan lingkungan sosial yang baru. Kata kunci : Kesepian dan kesehatan mental
Item Type: | Skripsi |
---|---|
Subjects: | Bimbingan dan Konseling Islam > Kepribadian Bimbingan dan Konseling Islam |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah > Bimbingan Penyuluhan Islam |
Depositing User: | 12306193058 GRACE ROHMATUR ROMADLON |
Date Deposited: | 23 Apr 2025 07:09 |
Last Modified: | 23 Apr 2025 07:09 |
URI: | http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/56763 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |