ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN NAFKAH ‘IDDAH DAN MUT’AH CERAI TALAK ISTRI YANG NUSYUZ (Studi Putusan No. 1566/PDT.G/2019/PA.TA. dan Putusan No.0730/PDT.G/2019/PA.TA)

ALFIAN TAUFIQ AZIZ, 126102212242 (2025) ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN NAFKAH ‘IDDAH DAN MUT’AH CERAI TALAK ISTRI YANG NUSYUZ (Studi Putusan No. 1566/PDT.G/2019/PA.TA. dan Putusan No.0730/PDT.G/2019/PA.TA). [ Skripsi ]

	Text COVER.pdf Download (707kB)
	Text ABSTRAK..pdf Download (212kB)
	Text DAFTAR ISI.pdf Download (141kB)
	Text BAB I.pdf Download (241kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (401kB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (119kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (156kB)
	Text BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (350kB)
	Text BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (105kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (173kB)
	Text LAMPIRAN LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

ABSTRAK Alfian Taufiq Aziz, 126102212242, Analisis Hukum Islam Terhadap Pemberian Nafkah ‘Iddah Dan Mut’ah Cerai Talak Istri yang Nusyuz (Study Putusan No. 1566/Pdt.G/2019/PA.TA. dan Putusan No.0730/Pdt.G/2019/PA.TA), Jurusan Hukum Keluarga Islam, Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum, UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, 2025, Pembimbing: Ladin, S.H.I., M.H., Kata Kunci : Nusyuz, Nafkah ‘Iddah, Mut’ah Penelitian ini dilatarbelakangi adanya putusan Pengadilan Agama Tulungagung atas pemberian nafkah ‘iddah dan mut’ah cerai talak terhadap istri yang nusyuz. Hal ini tidak sesuai dengan hukum yang telah berkembang di masyarakat yang menyebutkan tidak ada kewajiban suami memberikan nafkah ‘iddah setelah perceraian terhadap istri yang nusyuz. Penelitian ini memuat tiga rumusan masalah. 1) Bagaimana analisis hukum Islam terhadap pemberian nafkah ‘iddah dan mut’ah cerai talak isteri yang nusyuz pada putusan No. 1566/Pdt.G/2019/PA.TA dan putusan No. 0730/Pdt.G/2019/PA.TA? 2) Bagaimana pertimbangan majelis hakim terhadap pemberian nafkah ‘iddah dan mut’ah cerai talak isteri yang nusyuz pada putusan No. 1566/Pdt.G/2019/PA.TA dan putusan No. 0730/Pdt.G/2019/PA.TA? 3) Bagaimana penerapan prinsip kemanfaatan hukum terhadap pemberian nafkah ‘iddah dan Mut’ah cerai talak istri yang nusyuz? Penelitian Skripsi ini menggunakan metode penelitian kepustakaan (Library Research) dengan jenis penelitian normatif dan pendekatan kasus (cave approach). Sumber data diperoleh dari Undang-undang RI Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, Kompilasi Hukum Islam (KHI), Putusan No. 1566/Pdt.G/2019/PA.TA dan Putusan No. 0730/Pdt.G/PA.TA. dan dari berbagai litertur yang lain. Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa, 1) Akibat hukum yang muncul setelah terjadinya perceraian khususnya cerai talak, yakni nafkah ‘iddah, mut’ah, nafkah lampau, dan nafkah anak (hadanah). Namun untuk pemberian nafkah ‘iddah istri yang nusyuz memiliki pendapat berbeda terhadap kategori istri yang nusyuz, dalam Kompilasi Hukum Islam disebutkan bahwa istri yang nusyuz tidak berhak mendapatkan nafkah ‘iddah namun disisi lain tidak ada larangan atau aturan yang . Kemudian untuk pemberian nafkah mut’ah setelah perceraian bersifat sunnah tidak dianjurkan. 2) Dalam memutuskan pemberian nafkah iddah dan mut’ah pada perkara cerai talak istri yang nusyuz ada beberapa hal yang dijadikan sebagai pertimbangan hakim. Yakni, adanya gugatan balik/rekonvensi dari isteri, adanya kesepakatan dihadapan mediator dan dalam ex officio hakim serta fakta-fakta yang dalam persidangan berdasarkan asas kepatutan dan keadilan. 3) Putusan hakim dalam persidangan yang telah ditetapkan tidak lepas dari asas kemanfaatan hukum. Sehingga putusan tersebut membantu dan memberikan dampak positif bagi pemohon dan termohon.

Actions (login required)

View Item