ANALISA HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKU USAHA HOME INDUSTRI PADA PRODUK MAKANAN KEMASAN TANPA IZIN EDAR DAN LABEL HALAL (Studi Kasus di Desa Sooko Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto)

FATMA LAILA FITRI, 126101211028 and ABD. KHAIR WATTIMENA, - (2025) ANALISA HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKU USAHA HOME INDUSTRI PADA PRODUK MAKANAN KEMASAN TANPA IZIN EDAR DAN LABEL HALAL (Studi Kasus di Desa Sooko Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto). [ Skripsi ]

	Text COVER.pdf Download (833kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (382kB)
	Text DAFTAR ISI.pdf Download (301kB)
	Text BAB I.pdf Download (346kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (525kB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (353kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (406kB)
	Text BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (514kB)
	Text BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (183kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (193kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (998kB)

Abstract

Fatma Laila Fitri, 126101211028, Analisa Hukum Perlindungan Konsumen Tentang Pertanggungjawaban Pelaku Usaha Home Industri Pada Produk Makanan Kemasan Tanpa Izin Edar Dan Label Halal ( studi kasus di Desa Sooko Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto), Program Studi Hukum Ekonomi Syariah, Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum, Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, 2025, Dosen Pembimbing: abd. Khair Wattimena, M.H Kata kunci: home industri, Label halal, Izin edar, Hukum perlindungan konsumen, Hukum Islam, Pertanggungjawaban Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keberadaan pelaku usaha makanan kemasan skala home industri di Desa Sooko, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. Produk makanan olahan mereka dipasarkan di warung sekitar, kantin sekolah, dan dikemas secara menarik untuk menarik minat konsumen. Namun, permasalahan muncul karena produk tersebut tidak memiliki izin edar dan label halal. Padahal, pelaku usaha memiliki tanggung jawab untuk menjamin keamanan produk yang dikonsumsi masyarakat, salah satunya melalui pencantuman label pada kemasan. Label ini penting karena memberikan informasi yang dibutuhkan konsumen, termasuk soal komposisi, keamanan, dan kehalalan produk. Fokus penelitian ini (1) bagaimana praktik jual beli produk makanan tanpa izin edar dan label halal di desa Sooko kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto, (2) bagaimana pertanggungjawaban pelaku usaha home industri pada produk makanan kemasan tanpa izin edar dan latihan halal ditinjau dari undang-undang Perlindungan konsumen, (3) bagaimana pertanggungjawaban pelaku usaha home industri pada produk makanan kemasan tanpa izin edar dan laba-laba ditinjau dari hukum Islam.. Metode penelitian digunakan peneliti adalah metode empiris yuridis dan jenis penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa observasi, wawancara mendalam, dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian yaitu reduksi data, penyajian data, pembahasan dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Usaha home industri di Desa Sooko, Mojokerto, belum sepenuhnya menggunakan bahan baku bersertifikat halal. Beberapa bahan curah menimbulkan keraguan tentang kehalalannya, namun pengelolaan produk sudah baik. Produk yang dihasilkan tidak mencantumkan izin edar atau label halal. (2) Dari segi hukum perlindungan konsumen, banyak produk di Desa Sooko yang tidak mencantumkan izin edar dan label halal, melanggar UU Perlindungan Konsumen Pasal 8. Walaupun pelaku usaha menunjukkan itikad baik, mereka belum memenuhi kewajiban memberi informasi lengkap pada label produk sesuai Pasal 7. (3) Dalam hukum Islam, pelaku usaha bertanggung jawab memastikan produk halal dan thayyib. Penggunaan bahan curah seperti minyak goreng dan gula aren tanpa merek menimbulkan keraguan, dan tanpa sertifikasi halal serta izin edar, kepercayaan konsumen Muslim terhadap produk di Desa Sooko terganggu.

Actions (login required)

View Item