Kemampuan Berpikir Reflektif dalam Memecahkan Masalah Matematika Materi Perbandingan pada Siswa Kelas VII-C MTsN Ngantru Tulungagung Tahun Pelajaran 2016/2017.

Mohamad Muchib Azhari, 2814133118 (2017) Kemampuan Berpikir Reflektif dalam Memecahkan Masalah Matematika Materi Perbandingan pada Siswa Kelas VII-C MTsN Ngantru Tulungagung Tahun Pelajaran 2016/2017. [ Skripsi ]

Preview	Text Cover.pdf Download (772kB) | Preview
Preview	Text Abstrak.pdf Download (481kB) | Preview
Preview	Text Daftar Isi.pdf Download (12kB) | Preview
Preview	Text Bab I.pdf Download (406kB) | Preview
Preview	Text Bab II.pdf Download (795kB) | Preview
Preview	Text Bab III.pdf Download (334kB) | Preview
Preview	Text Bab IV.pdf Download (1MB) | Preview
Preview	Text Bab V.pdf Download (350kB) | Preview
Preview	Text Bab VI.pdf Download (99kB) | Preview
Preview	Text Daftar Pustaka.pdf Download (212kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Azhari, Mohamad Muchib, (NIM. 2814133118), 2017. Kemampuan Berpikir Reflektif dalam Memecahkan Masalah Matematika Materi Perbandingan pada Siswa Kelas VII-C MTsN Ngantru Tulungagung Tahun Pelajaran 2016/2017. Skripsi Program Strata Satu Jurusan Tadris Matematika, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Tulungagung yang dibimbing oleh Dr. Maryono, M.Pd. Kata Kunci : Berpikir Reflektif, Pemecahan Masalah, Materi Perbandingan Selama ini kecenderungan para guru matematika kurang mengoptimalkan kemampuan berpikir matematika siswa dalam pembelajaran, terutama kemampuan berpikir tingkat tinggi. Salah satu kemampuan berpikir tingkat tinggi adalah berpikir reflektif. Kemampuan berpikir reflektif menurut Surbeck, Han dan Moyer memiliki 3 fase/tingkatan yaitu reacting, comparing, dan contemplating. Pertama, reacting adalah bereaksi dengan pemahaman pribadi terhadap masalah matematis dengan berfokus pada sifat alami situasi. Kedua, comparing adalah melakukan analisis dan klarifikasi pengalaman individual, serta makna dan informasi informasi untuk mengevaluasi apa yang diyakini dengan cara membandingkan reaksi dengan pengalaman yang lain. Ketiga, contemplating adalah fokus terhadap suatu tingkatan pribadi dalam proses-proses seperti menguraikan, menginformasikan, mempertimbangkan dan merekonstruksi situasi atau masalah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir reflektif siswa dalam memecahkan masalah matematika materi perbandingan di kelas VII-C MTsN Ngantru Tulungagung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII-C MTsN Ngantru Tulungagung semester genap tahun pelajaran 2016/2017 dan sebagai sumber data 6 siswa dari 47 siswa. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan, yaitu tes, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis data kualitatif dengan langkah-langkah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Analisis data dilakukan dengan cara: 1) menyajikan data, 2) membandingkan data hasil tes dengan wawancara yang dilakukan terhadap siswa, dan 3) menyimpulkan data. Berdasarkan analisis data, dapat disimpulkan bahwa: 1) Pada penyelesaian soal untuk siswa kemampuan tinggi, siswa berada pada T3 yaitu siswa pada kategori reflektif. Pada tingkat ini siswa mampu memenuhi semua fase berpikir reflektif yaitu reacting, comparing, dan contemplating pada setiap jawaban soal. 2) Pada penyelesaian soal untuk siswa yang memiliki kemampuan sedang, siswa juga berada pada T3 yaitu siswa dalam kategori reflektif pada setiap jawaban soal. Pada tingkat ini siswa mampu memenuhi fase berpikir reflektif yaitu reacting, comparing, dan contemplating. 3) Pada penyelesaian soal untuk siswa kemampuan rendah, siswa berada pada T1 yaitu siswa dalam kategori kurang reflektif. Pada tingkat ini sebagian besar siswa hanya mampu memenuhi fase reacting. Terdapat satu soal siswa pada kategori reflektif dan cukup reflektif, yaitu siswa memenuhi 3 fase berpikir reflektif dan 2 fase kategori cukup reflektif.

Actions (login required)

View Item