HAK KEPEMILIKAN SUKU CADANG BEKAS DI BENGKEL MOTOR DITINJAU DARI KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA (KUH PERDATA) DAN PERSPEKTIF AL URF (Studi Kasus pada Bengkel J-Lank di Desa Plosokandang Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung)

MUHAMMAD FATIHUNNADA, 126101211054 and ABDUL KHAIR WATTIMENA, 1978080420221101 (2025) HAK KEPEMILIKAN SUKU CADANG BEKAS DI BENGKEL MOTOR DITINJAU DARI KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA (KUH PERDATA) DAN PERSPEKTIF AL URF (Studi Kasus pada Bengkel J-Lank di Desa Plosokandang Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung). [ Skripsi ]

	Text COVER.pdf Download (1MB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (257kB)
	Text DAFTAR ISI.pdf Download (126kB)
	Text BAB I.pdf Download (236kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (325kB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (259kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (249kB)
	Text BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (286kB)
	Text BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (184kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (178kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (790kB)

Abstract

Skripsi yang berjudul “Hak Kepemilikan Suku Cadang Bekas di Bengkel Motor Ditinjau dari Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHpdt) dan Perspektif Al-Urf (Studi Kasus pada Bengkel J-Lank di Desa Plosokandang Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung)”. ini ditulis oleh Muhammad Fatihunnada, NIM. 126101211054, dengan pembimbing: Abdul Khoir Wattimena, M.H. Kata Kunci: Hak Kepemilikan, Suku Cadang Bekas, KUH Perdata, Al-Urf, Bengkel Motor. Latar belakang penelitian ini berangkat dari realitas bahwa dalam kehidupan masyarakat, tradisi atau kebiasaan (‘urf) seringkali menjadi dasar dalam bermuamalah selama tidak bertentangan dengan syariat Islam. Salah satunya terkait aspek kepemilikan harta benda, yang tidak hanya meliputi benda materi seperti tanah, rumah, atau kendaraan, tetapi juga mencakup benda nonmateri dan manfaat yang melekat padanya. Dalam konteks modern, kendaraan bermotor menjadi kebutuhan pokok masyarakat, sehingga perawatan seperti penggantian oli merupakan hal yang rutin dilakukan. Permasalahan muncul ketika oli bekas yang diganti menimbulkan pertanyaan mengenai status kepemilikan: apakah tetap milik konsumen atau dapat dikuasai oleh bengkel. Fokus penelitian penulis yaitu 1) mengetahui Status Kepemilikan Suku Cadang Bekas Konsumen Pada Bengkel J-Lank di Desa Plosokandang Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung. 2) Mengetahui Tinjauan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHpdt) Terhadap Kepemilikan Suku Cadang Bekas Pada Bengkel J-Lank di Desa Plosokandang Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung. 3) Mengetahui Tinjauan Al-Urf Terhadap Kepemilikan Suku Cadang Bekas Pada Bengkel J-Lank di Desa Plosokandang Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan yuridis empiris (studi kasus) di Bengkel J-Lank, Desa Plosokandang, Tulungagung. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan pemilik bengkel, karyawan, dan konsumen, serta studi dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Pergantian suku cadang dilakukan sistematis dan transparan. Suku cadang lama tetap milik konsumen, namun biasanya diserahkan ke bengkel berdasarkan kebiasaan (‘urf). 2) Suku cadang lama adalah milik konsumen sejak awal. Hak kepemilikan baru berpindah ke bengkel jika ada penyerahan sukarela, meskipun hanya lisan. Setelah itu bengkel bebas mengelolanya. 3) Kebiasaan menyerahkan suku cadang lama tergolong ‘urf shahih karena sesuai syarat: berlaku luas, berlangsung lama, tidak bertentangan dengan syariat, dan bermanfaat.

Actions (login required)

View Item