PENGGUNAAN PLATFORM DIGITAL DALAM PENCIPTAAN PUBLIC SPHERE: STUDI PADA KANAL DIGITAL RADAR MADIUN

ZULFA MULAZIMATUL FUADAH, 126304213202 and DIMAS PRAKOSO NUGROHO, 199009262019031017 (2025) PENGGUNAAN PLATFORM DIGITAL DALAM PENCIPTAAN PUBLIC SPHERE: STUDI PADA KANAL DIGITAL RADAR MADIUN. [ Skripsi ]

	Text COVER.pdf Download (722kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (226kB)
	Text DAFTAR ISI.pdf Download (209kB)
	Text BAB I.pdf Download (372kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (363kB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (398kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (505kB)
	Text BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (298kB)
	Text BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (264kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (264kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (4MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana penggunaan platform digital dalam menciptakan ruang publik (public sphere) melalui kanal YouTube Jawa Pos Radar Madiun. Fokus penelitian diarahkan pada analisis konten program “Indeks Terkini” sebagai representasi praktik komunikasi digital media lokal. Teori ruang publik Jürgen Habermas dan teori media massa digunakan sebagai landasan konseptual untuk menilai sejauh mana kanal ini mampu membentuk ruang diskusi publik yang ideal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode analisis isi terhadap 86 video yang diunggah pada periode Juni hingga Desember 2024. Analisis dilakukan dengan menggunakan indikator seperti penggunaan fitur interaktif YouTube, format penyampaian informasi, topik konten, moderasi komentar, respon kanal terhadap komentar, relevansi judul, bahasa, kualitas visual dan audio, isi komentar, jumlah dan pola komentar, serta persepsi dan keterlibatan emosional audiens terhadap Radar Madiun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Radar Madiun memiliki kredibilitas tinggi sebagai penyedia informasi lokal yang profesional, informatif, dan mampu menjangkau audiens yang luas. Namun, potensi ruang publik digital belum terwujud secara optimal. Kanal belum menunjukkan komunikasi dua arah secara aktif, tidak merespons komentar audiens, dan dalam beberapa konten politik, kolom komentar bahkan dinonaktifkan. Temuan ini menunjukkan bahwa keberadaan platform digital belum serta-merta menjamin terciptanya ruang publik yang partisipatif dan dialogis.

Actions (login required)

View Item