FERI WAHYUDI, 1711143020 (2018) PENJUALAN JAMU GENDONG DI TULUNGAGUNG DITINJAU DARI HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN HUKUM ISLAM (STUDI KASUS DI KABUPATEN TULUNGAGUNG). [ Skripsi ]
|
Text
COVER.pdf Download (2MB) | Preview |
|
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (331kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (115kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (205kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (321kB) | Preview |
|
|
Text
BAB III.pdf Download (187kB) | Preview |
|
|
Text
BAB IV.pdf Download (366kB) | Preview |
|
|
Text
BAB V.pdf Download (109kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (149kB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK Feri Wahyudi, 1711143020, Penjualan Jamu Gendong di Tulungagung ditinjau dari Hukum Perlindungan Konsumen dan Hukum Islam (Studi Kasus di Kabupaten Tulungagung), Jurusan Hukum Ekonomi Syariah, IAIN Tulungagung, 2018, Pembimbing: Ahmad Musonnif, M.H.I Kata Kunci : Penjualan, Jamu Gendong, Undang Undang Perlindungan Konsumen, Hukum Islam. Banyaknya produk jamu tradisional dan berbagai jenis obat, makanan dan minuman yang beredar di kalangan masyarakat, pada akhirnya dapat memberikan dampak negatif terhadap upaya peningkatan kualias sumberdaya manusia. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya-upaya hukum untuk melindungi masyarakat sebagai konsumen dari kerugian dan bahaya. Rumusan dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana pandangan hukum perlindungan konsumen pada penjualan jamu gendong di Kabupaten Tulungagung?, 2. Bagaimana pandangan hukum Islam pada penjualan jamu gendong di Kabupaten Tulungagung?. Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui bagaimana pandangan hukum perlindungan konsumen pada penjualan jamu gendong di Kabupaten Tulungagung?, 2. Untuk mengetaui bagaimana pandangan hukum Islam pada penjualan jamu gendong di Kabupaten Tulungagung? Berdasarkan tema, penelitian ini digolongkan ke dalam jenis penelitian studi kasus. Secara teknis studi kasus adalah suatu penelitian yang mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang, dan interaksi lingkungan suatu unit sosial, individu, kelompok, lembaga, maupun masyarakat. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, 1) Penjual jamu gendong di Kabupaten Tulungagung tidak melaksanakan peraturan yang dibenarkan oleh Pemerintah, dalam hal ini melanggar peraturan tentang Undang Undang Perlindungan Konsumen nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen, pelangaran itu meliputi ijin usaha industri rumahan perseorangan untuk kegiatan produksi jamu, selain itu pada produk kemasan jamu tidak tertera label dan tanggal kadarluarsa atau jangka waktu penggunaan atau pemanfaatan. 2) Menurut pandangan Hukum Islam mengenai penjualan jamu gendong di Kabupaten Tulungagung sudah sesuai dengan aturan pada hukum Islam lebih tepatnya pada fiqih muamalah, karena pada akad jual beli sudah terpenuhi antara penjual dan pembeli, sedangkan subjek objek ijab qabul sesuai dengan rukun dan syarat jual beli, mengenai objek yang diperjualbelikan juga sudah sesuai, dimana objek sudah jelas kebersihanya dan mengandung manfaat sehingga hukumnya halal. Akan tetapi terdapat kasus yang belum diterapkan oleh penjual yaitu pada ijin usaha, tidak menyantumkan label dan tidak menyertakan penyantuman tanggal kadarluarsa pada kemasan. Dimana dalam Islam memerintahkan bahwa seseorang dalam beraktifitas berdagang yang menyangkut masyarakat umum diharuskan mematuhi yang berdasarkan Al-Quran, As-Sunnah dan Ulil Amri.
Item Type: | Skripsi |
---|---|
Subjects: | Hukum > Hukum Ekonomi Islam Hukum > Hukum Islam |
Divisions: | Fakultas Syariah Dan Ilmu Hukum > Hukum Ekonomi Syariah |
Depositing User: | 1711143020 FERI WAHYUDI |
Date Deposited: | 24 Sep 2018 06:48 |
Last Modified: | 24 Sep 2018 06:48 |
URI: | http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/9484 |
Actions (login required)
View Item |