Konsep Pendidikan Akhlak (Study Komparatif pemikiran Al-Ghazali dan Ibnu Maskawaih)

Fauzi, Rizal Anta (2013) Konsep Pendidikan Akhlak (Study Komparatif pemikiran Al-Ghazali dan Ibnu Maskawaih). [ Skripsi ]

[img] Text
10- BAB I.doc

Download (123kB)
[img] Text
10- BAB II.doc

Download (155kB)
[img] Text
10- BAB III.doc

Download (217kB)
[img] Text
10- BAB IV.doc

Download (133kB)
[img] Text
10- BAB V.doc

Download (87kB)
[img] Text
10- cover.doc

Download (90kB)
[img] Text
COVER DEPAN fik.doc

Download (368kB)
Official URL: http://repo.iain-tulungagung.ac.id/

Abstract

Kata Kunci: Konsep Pendidikan Akhlak. Latar Belakang penulisan Skripsi ini didasarkan pada Dalam Islam kedudukan pendidikan akhlak juga sangat penting, menjadi komponen ketiga agama Islam. Kedudukan itu dapat dilihat dari Sunnah Nabi yang mengatakan bahwa beliau diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia. Suri tauladan yang diberikan Nabi semasa hayatnya merupakan contoh yang seyogyanya diikuti oleh umat Islam. Selain dari keteladanan beliau, butir-butir akhlak banyak sekali terdapat dalam al-Qur’an, al-Hadist, dan ilmu-ilmu yang dicetuskan oleh fiusuf muslim antara lain Al-Ghazali dan Ibnu Maskawaih. Fokus penelitian dalam penulisan Skripsi ini adalah, 1). Bagaimanakah konsep pendidikan akhlak menurut Ibnu Maskawaih dan Imam Al Ghazali?.2). Bagaimanakah perbedaan dan persamaan pemikiran Ibnu Maskawaih dan Imam Al Ghazal tentang pendidikan akhlak?. 3). Apakah kontribusi pemikiran Ibnu Maskawaih dan Imam Al Ghazal dalam pengembangan pendidikan akhlak saat ini? Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: 1). Untuk mendiskripsikan konsep pendidikan akhlak menurut Al Ghazali dan Ibnu Maskawaih.2). Untuk mengetahui perbedaan dan persamaan pemikiran Al Ghazali dan Ibnu Maskawaih tentang pendidikan akhlak.3). Untuk mengidentifikasi kontribusi pemikiran Al Ghazali dan Ibnu Miskawaih dalam pengembangan pendidikan akhlak saat ini.. Metode penelitian, peneliti ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif analisis kritis yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Sedangkan jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah Library Research (kajian pustaka). Dengan demikian, pembahasan dalam tesis ini dilakukan berdasarkan telaah pustaka serta beberapa tulisan yang ada relevansinya dengan objek kajian Hasil penelitian Skripsi ini adalah:1).Konsep pendidikan akhlak Ibnu Maskawaih tidak dapat dilepaskan dari konsepnya tentang manusia dan akhlak. Konsep manusia adalah daya bernafsu (an-nafs al-bahimmiyyat) sebagai daya terendah, daya berani (an-nafs as-sabu’iyyat) sebagai daya pertengahan, daya berpikir (an-nafs an-nathiqat) sebagai daya tertinggi. Pemikiran Ibnu Miskawaih dalam bidang akhlak termasuk salah satu yang mendasari konsepnya dalam bidang pendidikan. Perbedaan dan persamaan pemikiran Ibnu Maskawaih dan Imam Al Ghazali tentang pendidikan akhlak.2). Ibnu Miskawaih dan Imam Al Ghazali memiliki persamaan dan perbedaan Dalam memandang pendidikan akhlak. Tetapi, secara umum keduanya sepaham dalam memahami pendidikan akhlak. Persamaannya adalah mengenai hakikat dan tujuan pendidikan akhlak (keduanya pendidikan akhlak sebagai proses pengembangan jiwa dan penanaman nilai dalam diri siswa supaya memiliki akhlak mulia, metode pembelajaran pendidikan akhlak (sama-sama menerapkan pembiasaan-pembiasaan), materi pendidikan akhlak (mengamini syariat sebagai materi) dan pusat pendidikan akhlak (mereka sepakat menggunakan lingkungan dalam pelaksanaan pendidikan akhlak).3). Kemudian Imam Al Ghazali, berpendapat bahwa keluarga, sekolah dan masyarakat, yakni lingkungan/tempat dilaksanakannya pendidikan. Menurutnya, ketiga lingkungan tersebut harus ada sinkronisasi dalam melaksanakan pendidikan akhlak, misalnya sekolah sebagai tempat penyampaian materi pendidikan akhlak secara lengkap, keluarga sebagai pemberian materi akhlak yang belum diberikan di sekolah atau sebagai pendorong untuk melaksanakan materi yang diberikan di sekolah, dan lingkungan masyarakat ialah sebagai media dalam melaksanakan materi akhlak yang telah didapatkan di sekolah maupun di keluarga atau pengontrol perilaku yang telah nyata dilakukan oleh anak. Dari tiga tempat inilah menurutnya pendidikan sepanjang waktu bisa terjadi. Konsep ini merupakan konsep baru dalam mendekonstruksi model full day school yang selama ini dikenal sebagai model pendidikan bergaya penjara

Item Type: Skripsi
Subjects: Pendidikan > Pendidikan Islàm
Divisions: Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan > Pendidikan Agama Islam
Depositing User: Endang Rifngati S.Sos
Date Deposited: 04 Aug 2015 03:56
Last Modified: 04 Aug 2015 03:56
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/1695

Actions (login required)

View Item View Item