KESENIAN JARANAN DAN PIWULANG AGAMA: STUDI TURONGGO NOYO BONGSO TULUNGAGUNG

VIRDAUSI NUZULA, 17302163011 (2020) KESENIAN JARANAN DAN PIWULANG AGAMA: STUDI TURONGGO NOYO BONGSO TULUNGAGUNG. [ Skripsi ]

	Text COVER.pdf Download (348kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (8kB)
Preview	Text DAFTAR ISI.pdf Download (88kB) | Preview
Preview	Text BAB I.pdf Download (227kB) | Preview
Preview	Text BAB II.pdf Download (428kB) | Preview
Preview	Text BAB III.pdf Download (377kB) | Preview
Preview	Text BAB IV.pdf Download (91kB) | Preview
Preview	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (159kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Agama dan budaya memiliki hubungan yang sangat erat. Kebudyaan di Indonesia sangat beraneka ragam yang mempunyai corak atau karakter yang beredabeda. Salah satunya adalah kesenian jaranan, Jaranan adalah kesenian khas Tulungagung. Salah satunya yaitu Turonggo Noyo Bongso, yaitu paguyuban kesenian jaranan yang didirikan oleh kelompok karang taruna yang ada di Gang Noyo Bongo, Jepun, Tulungagung. Dalam kesenian jaranan yang umum dikenal masyarakat atau hal yang paling tekesan atau yang diunggulkan ketika adegan trance atau kesurupan, dengan adanya sisi mistis dari kesurupan yang menghadirkan roh halus banyak yang beranggapan hal tersebut kurang baik dalam agama, naun disisilain justru kesenian jaranan didalamnya banyak ajaran agama yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Selain untuk diresapi dan dipelajari makna yang terkandung dalam kesenian Jaranan, kesenian tersebut juga dijadikan motif ekonomi oleh masyarakat. Masyarakat memanfaatkan kesenian dijadikan fungsi ganda sebagai motif social dan ekonomi upaya mempersiapkan dan mensejahterakan masyarakat. KataKunci: kesenian jaranan, agama, motif sosial ekonomi.

Actions (login required)

View Item