PROFIL KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS PESERTA DIDIK DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA MATERI BILANGAN PECAHAN KELAS IV A SDI MIFTAHUL HUDA PLOSOKANDANG KEDUNGWARU TULUNGAGUNG

NUR KHASANAH, 2817133133 (2017) PROFIL KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS PESERTA DIDIK DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA MATERI BILANGAN PECAHAN KELAS IV A SDI MIFTAHUL HUDA PLOSOKANDANG KEDUNGWARU TULUNGAGUNG. [ Skripsi ]

	Text COVER.pdf Download (438kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (922kB)
	Text DAFTAR ISI.pdf Download (88kB)
	Text BAB I.pdf Download (205kB)
Preview	Text BAB II.pdf Download (1MB) | Preview
Preview	Text BAB III.pdf Download (989kB) | Preview
Preview	Text BAB IV.pdf Download (2MB) | Preview
Preview	Text BAB V.pdf Download (169kB) | Preview
Preview	Text BAB VI.pdf Download (86kB) | Preview
	Text DAFTAR RUJUKAN.pdf Download (138kB)

Abstract

ABSTRAK Skripsi dengan judul “Profil Kemampuan Penalaran Matematis Peserta Didik dalam Menyelesaikan Soal Matematika Materi Bilangan Pecahan Kelas IV-A SDI Miftahul Huda Plosokandang Kedungwaru Tulungagung” ditulis oleh Nur Khasanah, NIM 2817133133, pembimbing Musrikah, M.Pd Kata Kunci: Kemampuan Penalaran Matematis, Kemampuan Matematika, Bilangan Pecahan Penalaran merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses berpikir. Penalaran juga termasuk dalam tahapan berpikir matematis tingkat tinggi, yang mencangkup kapasitas untuk berpikir secara logis dan sistematis. Kemampuan bernalar memungkinkan peserta didik untuk dapat memecahkan permasalahan dalam kehidupannya, di dalam dan di luar sekolah. Dalam dunia matematika diperlukan penalaran matematika seseorang guna memecahkan permasalahan yang dihadapi. Karena dalam penalaran terdapat tahapan yang logis serta sistematis jalannya proses berpikir. Selain itu, proses belajar dan mengajar tidak bisa mencapai tujuan yang ingin dicapai jika hanya memperhatikan salah satu proses, selain guru yang mengajar harus kompeten dibidangnya juga harus memperhatikan peserta didik di dalam belajar. Pada kenyataannya peserta didikterdiri dari individu-individu yang berbeda dalam memahami materi yang disampaikan. Hal ini dikarenakan setiap peserta didik memiliki kemampuan matematika yang berbeda dalam menyerap dan menerima informasi. Adanya perbedaan ini nantinya juga akan berpengaruh pada saat peserta didik akan menyelesaikan permasalahan atau menjawab soal terkait materi yang telah disampaikan. Fokus penelitian dalam penelitian ini adalah: Bagaimana profil kemampuan penalaran matematis peserta didik berkemampuan akademik tinggi dalam menyelesaikan masalah bilangan pecahan kelas IV-A SDI Miftahul Huda Plosokandang tahun ajaran 2016/2017? (2) Bagaimana profil kemampuan penalaran matematis peserta didik berkemampuan akademik sedang dalam menyelesaikan masalah bilangan pecahan kelas IV-A SDI Miftahul Huda Plosokandang tahun ajaran 2016/2017? (3) Bagaimana profil kemampuan penalaran matematis peserta didik berkemampuan akademik rendah dalam menyelesaikan masalah bilangan pecahan kelas IV-A SDI Miftahul Huda Plosokandang tahun ajaran 2016/2017? Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah 6 siswa yang terdiri dari masing-masing 2 siswa dari kelompok tinggi, sedang, dan rendah. Pengelompokan tersebut didasarkan pada nilai rapor semester ganjil 2016/2017. Pengambilan data dilakukan dengan memberikan soal tes penalaran sebanyak 4 uraian kepada 6 subjek penelitian tersebut. Setelah itu dilakukan wawancara kepada setiap subjek. Hasil penelitian: (1) Siswa kelas IV-A di SDI Miftahul Huda yang tergolong dalam kelompok tinggi adalah siswa yang berada pada level sangat baik. Ini ditunjukkan oleh keempat indikator kemampuan penalaran matematis terpenuhi hampir pada keseluruhan jawaban butir soal. (2) Siswa kelas IV-A di SDI Miftahul Huda yang tergolong dalam kelompok sedang adalah siswa yang berada pada level baik. Hal ini terlihat dari hasil pekerjaan siswa yang sudah dapat mencapai beberapa indikator yang telah diukur, meskipun tidak semua soal dijawab dengan benar. (3) Siswa kelas IV-A di SDI Miftahul Huda yang tergolong dalam kelompok rendah adalah siswa yang berada pada level kurang. Hal ini terlihat dari hasil pekerjaan siswa yang belum dapat memenuhi indikator kemampuan penalaran matematika yang diukur. Mereka kurang memahami soal yang diberikan karena pemahaman konsepnya masih kurang.

Actions (login required)

View Item