NILAI-NILAI KOMUNIKASI DAKWAH MELALUI MEDIA WAYANG KRUCIL

VIVI MERLANDA, 126304202134 (2024) NILAI-NILAI KOMUNIKASI DAKWAH MELALUI MEDIA WAYANG KRUCIL. [ Skripsi ]

	Text COVER.pdf Download (878kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (168kB)
	Text DAFTAR ISI.pdf Download (209kB)
	Text BAB I.pdf Download (303kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (256kB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (538kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (302kB)
	Text BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (178kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (246kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

Vivi Merlanda(2024), Nilai-Nilai Komunikasi Dakwah Melalui Media Wayang Krucil, Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Jurusan Dakwah, Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. Dosen Pembimbing Amrullah Ali Moebin S.Pd.I., M.I.Kom Kata kunci : Nilai dakwah, Karakter , Wayang Krucil Untuk memastikan pelestarian warisan budaya ini, penggunaan media sosial dianjurkan sebagai strategi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar tetap melakukan pelestarian sejarah budaya wayang. Wayang, yang memiliki bentuk dan desain yang sangat baik, juga dikenal oleh sebagian besar orang Jawa. Orang-orang menyukai seni tradisional, oleh karena itu wayang digunakan sebagai pendekatan media dakwah. Selain itu, wayang dapat digunakan untuk siaran keagamaan Islam dan merupakan media yang efektif untuk kontak publik yang intuitif dan langsung. Selain menjadi bagian dari narasi dan perbedaan antara wayang kulit dan wayang krucil, stigma sakral ini juga menjelaskan mengapa wayang krucil kurang dikenal dalam wayang Jawa. Wayang berfungsi sebagai wahana pengajaran moral dan etika selain menjadi media artistik yang menjaga martabat manusia. Ini menekankan bagaimana budaya lokal dan tujuan pendidikan dapat diintegrasikan, menggunakan narasi untuk menyebarkan nilai- nilai. Untuk memastikan pelestarian warisan budaya ini, penggunaan media sosial dianjurkan sebagai strategi untuk meningkatkan kesadaran dan mengedukasi masyarakat tentang pelajaran etika dan moral yang melekat pada pertunjukan wayang. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu Bagaimana nilai-nilai Sejarah dakwah dalam Wayang Krucil, yang didalamnya menjabarkan nilai dakwah melalui sejarah wayang krucil. Metode penelitian kualitatif yang mana metode tersebut mengkaji sejarah islam pertama masuk kejawa melalui penyebaran wayang krucil yang akan menghasilkan sebuah dua rumusan masalah berdasarkan latar belakang tersebut yaitu nilai-nilai sejarah dakwah dalam wayang krucil dan bagaimana pesan dan respon masyarakat terhadap pertunjukan wayang krucil. Hasil analisis penelitian ini dapat diberi kesimpulan bahwa Penelitian ini mengeksplorasi evolusi dan status terkini pertunjukan Wayang, khususnya wayang krucil di Desa Pakisrejo Tulungagung, di Indonesia, dengan fokus pada signifikansi sosial budayanya di kalangan masyarakat Jawa. Komunikasi dakwah yang dikandungnya menunjukkan adanya upaya menyelaraskan sikap, sifat, pendapat, dan tindakan sesuai keinginan seseorang. Menjelajahi perkembangan dan status pertunjukan wayang kursil saat ini, dengan fokus pada signifikansi sosial dan budayanya. Terlepas dari akar sejarahnya dalam budaya Hindu, wayang krucil telah bertransisi menjadi representasi budaya Islam, tetapi menghadapi tantangan karena stigma suci dan popularitas yang menurun. Meskipun demikian, kemampuan beradaptasi Wayang dalam kaitannya dengan perubahan sosial menunjukkan ketahanannya. Di komunitas Tulungagung, Wayang telah bertransformasi menjadi komoditas hiburan, yang mencerminkan daya tanggap seni terhadap permintaan pasar. Persimpangan pelestarian budaya dan komersialisasi menghadirkan tantangan dan peluang bagi wayang krucil, dengan hambatan ekonomi yang memengaruhi akses public.

Actions (login required)

View Item