Pengaruh Model Pembelajaran Reciprocal Teaching (Terbalik) Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Materi Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV) Kelas VII Di MTsN Aryojeding Rejotangan Tulungagung

SEPTI DWI KHUSMI WARDATI, 2814133176 (2017) Pengaruh Model Pembelajaran Reciprocal Teaching (Terbalik) Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Materi Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV) Kelas VII Di MTsN Aryojeding Rejotangan Tulungagung. [ Skripsi ]

Preview	Text COVER.pdf Download (224kB) | Preview
Preview	Text ABSTRAK.pdf Download (353kB) | Preview
Preview	Text DAFTAR ISI.pdf Download (100kB) | Preview
Preview	Text BAB I.pdf Download (286kB) | Preview
Preview	Text BAB II.pdf Download (527kB) | Preview
	Text BAB III.pdf Download (456kB)
	Text BAB IV.pdf Download (592kB)
	Text BAB V.pdf Download (408kB)
	Text BAB VI.pdf Download (341kB)
	Text DAFTAR RUJUKAN.pdf Download (186kB)

Abstract

Skripsi dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Reciprocal Teaching (Terbalik) Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Materi Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV) Kelas VII Di MTsN Aryojeding Rejotangan Tulungagung” ini ditulis oleh Septi Dwi Khusmi Wardati, NIM. 2814133176, Jurusan Tadris Matematika Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, IAIN Tulungagung, dibimbing oleh Dra. Hj. Umy Zahroh, M. Kes., Ph.D Kata Kunci: Model Reciprocal Teaching (Terbalik), Motivasi, dan Hasil belajar. Pembelajaran matematika di sekolah dengan kurikulum 2017 masih mengalami kesulitan bagi guru untuk menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa. Sehhingga mengakibatkan siswa sulit memahami dengan baik apa yang mereka pelajari. Oleh karena itu, diperlukan model pembelajaran yang tepat dalam proses belajar mengajar. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran Reciprocal Teaching (terbalik), karena dengan menerapkan model ini siswa dapat memahami konsep matematika yang disajikan dengan lebih detail. Sehingga, hal tersebut dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar matematika siswa. Tujuan dalam penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui adanya pengaruh model pembelajaran Reciprocal Teaching (terbalik) terhadap motivasi belajar matematika siswa pada materi Persamaan Linier Satu Variabel (PLSV) kelas VII di MTsN Aryojeding Rejotangan Tulungagung, 2) Untuk mengetahui adanya pengaruh model pembelajaran Reciprocal Teaching (terbalik) terhadap hasil belajar matematika siswa pada materi Persamaan Linier Satu Variabel (PLSV) kelas VII di MTsN Aryojeding Rejotangan Tulungagung, 3) Untuk mengetahui adanya pengaruh model pembelajaran Reciprocal Teaching (terbalik) terhadap motivasi dan hasil belajar matematika siswa pada materi Persamaan Linier Satu Variabel (PLSV) kelas VII di MTsN Aryojeding Rejotangan Tulungagung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, jenis desain penelitian yang peneliti pilih adalah Quasi Experimental Desaign atau yang biasa disebut eksperimen semu. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu: 1) Tes, 2) Kuesioner (angket), 3) Dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII MTsN Aryojeding Rejotangan Tulungagung dengan mengambil 2 sampel yaitu kelas VII-A sebagai kelas eksperimen dan kelas VII-B sebagai kelas kontrol. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data statistik uji MANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran Reciprocal Teaching (terbalik) terhadap motivasi dan hasil belajar matematika siswa pada materi Persamaan Linier Satu Variabel (PLSV) kelas VII di MTsN Aryojeding Rejotangan Tulungagung. Hal ini dibuktikan dengan rata-rata hasil motivasi belajar siswa kelas eksperimen sebesar 101,56 dan rata-rata kelas kontrol adalah 95,33. Sedangkan, rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen sebesar 72,67 dan rata-rata kelas kontrol adalah 60,78. Hasil uji MANOVA diperoleh nilai Pillae Trace, Wilk Lambda, Hotelling Trace, Roy’ Largest Root. X memiliki signifikansi yang lebih kecil dari 0,05. Dan dari tabel Test of Between-Subjects Effect menunjukkan nilai motivasi siswa mempunyai tingkat signifikansi 0,040 < 0,05 , Begitu juga dengan hasil belajar yang menunjukkan tingkat signifikansi 0,003 < 0,05. Dengan demikian hipotesis nol ditolak dan hipotesis kerja diterima.

Actions (login required)

View Item