KARYA SENI MAKAN MAYIT SEBAGAI PSIKODINAMIKA FANTASI KANIBAL DALAM PERSPEKTIF HUKUM KONVENSIONAL DAN HUKUM ISLAM (Studi Pada Karya Seni Natasha Gabriella Tontey)

GRESIA BELGIS DIAN SARI, 1712143029 (2018) KARYA SENI MAKAN MAYIT SEBAGAI PSIKODINAMIKA FANTASI KANIBAL DALAM PERSPEKTIF HUKUM KONVENSIONAL DAN HUKUM ISLAM (Studi Pada Karya Seni Natasha Gabriella Tontey). [ Skripsi ]

[img]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (582kB)
[img] Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (100kB)
[img] Text
BAB 1.pdf

Download (296kB)
[img]
Preview
Text
BAB II.pdf

Download (453kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB III.pdf

Download (496kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB IV.pdf

Download (328kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB V.pdf

Download (190kB) | Preview
[img] Text
BAB VI.pdf

Download (188kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (210kB)

Abstract

ABSTRAK Skripsi yang berjudul “Karya Seni Makan Mayit Sebagai Psikodinamika Fantasi Kanibal Natasha Gabriella Tontey dalam Perspektif Hukum Konvensional Dan Hukum Islam” yang ditulis oleh Gresia Belgis Dian Sari, NIM 1712143029, Pembimbing Dr.Iffatin Nur,M.Ag. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masalah yang timbul karena adanya fenomena baru yaitu Karya Seni Makan Mayit Sebagai Psikodinamika Fantasi Kanibal yang diciptakan Oleh Seniman Muda Natasha Gabriella Tontey yang menimbulkan perdebatan dikalangan masyarakat dianggap tidak etis untuk konsumsi publik karena bisa mendorong seseorang menjadi kanibal. Dengan hal ini peneliti menghubungkan antara Hukum Konvensional dan Hukum Islam, guna mengetahui berbagai tinjauan yang dirumuskan oleh Pemerintah melalui peraturan perundang-undangan, serta tinjauan hukum Islam mengenai masalah tersebut. Fokus penelitian pada skripsi ini adalah (1) Bagaimana Karya Seni Makan Mayit Sebagai Psikodinamika Fantasi Kanibal Versi Natasha Gabriella Tontey. (2) Bagaimana Karya Seni Makan Mayit Sebagai Psikodinamika Fantasi Kanibal Natasha Gabriella Tontey dalam Perspektif Hukum Konvensional. (3) Bagaimana Karya Seni Makan Mayit Sebagai Psikodinamika Fantasi Kanibal Natasha Gabriella Tontey dalam Perspektif Hukum Islam. Untuk menjawab ketiga masalah tersebut peneliti menggunakan metode penelitian kepustakaan / Library Research atau kajian pustaka dengan sumber data skunder dan primer yaitu pengumpulan data-data atau literatur yang terkait dengan Karya Seni Makan Mayit Sebagai Psikodinamika Fantasi Kanibal Natasha Gabriella Tontey dan ditinjau hukumnya sesuai pembahasan skripsi. sifat penelitian ini adalah deskriptif analisis, kemudian metode analisa yang penulis gunakan adalah Conten Analysis , Comparatif Analysis, Critic Analysis. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Karya Seni Makan Mayit adalah sebuah karya seni dari seorang Seniman Muda Indonesia Natasha Gabriella Tontey, makan mayit merupakan perjamuan makan malam yang menyuguhkan berbagai camilan berbentuk janin, makanan yang disajikan dalam potonganpotongan boneka bayi, dan sajian horor lainnya, bahan baku yang digunakan terbuat dari ASI (Air Susu Ibu) dan keringat bayi, tujuannya untuk mengeksplorasi ketakutan terhadap hal tabu terutama tentang kanibalisme. (2) Karya Seni Makan Mayit Sebagai Psikodinamika Fantasi Kanibal adalah perbuatan yang melanggar hukum konvensional yakni Pasal 282 Ayat 1 dan 3 KUHP tentang Kesusilaan, Pasal 27 Ayat 1 Undang-Undang ITE, UndangUndang No.44 Tahun 2008 tentang Pornografi, Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan anak, Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan. (3) Karya Seni Makan Mayit Sebagai Psikodinamika Fantasi Kanibal adalah perbuatan yang melanggar hukum islam yakni, Pertama, Fiqh Seni karena Karya Seni Makan Mayit menyimpang dari kriteria fiqh seni yang telah diajarkan xiv Allah SWT didalam Al-Qur‟an, bahwa Kesenian itu diperbolehkan asalkan tidak menyimpang dari kaidah yang ada, Seni bersifat Al-Amar bil Ma‟ruf dan AnNahy „an Munkar (menyuruh berbuat baik dan mencegah kemungkaran). Kedua, Fiqh Jinayah berdasarkan Karya Seni Natasha Gabriella Tontey ini telah melanggar Jarimah Ta’zir, jarimah takzir adalah tindak pidana yang diancamkan dengan satu atau beberapa hukuman takzir, yang dimaksud takzir adalah ta’dib, yaitu memberi pendidikan (pendisiplinan). Ketiga, Fiqh Preventif tentang Sadd adz-dzariah, Pada dasarnya seni itu diperbolehkan selama tidak mengarah atau mengakibatkan fasad (kerusakan, dlarar (bahaya), isyyan (kedurhakaan), dan ba’id ‘anillah (terjauhkan dari Allah), maka pengembangan kehidupan seni dan budaya di kalangan kaum muslimin harus sejalan dengan etika atau norma-norma islam. Kata Kunci : karya seni makan mayit, psikodinamika fantasi kanibal, hukum konvensional, hukum islam

Item Type: Skripsi
Subjects: Hukum > Hukum Islam
Divisions: Fakultas Syariah Dan Ilmu Hukum > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: 1712143029 GRESIA BELGIS DIAN SARI
Date Deposited: 13 Dec 2018 06:42
Last Modified: 13 Dec 2018 06:42
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/9951

Actions (login required)

View Item View Item