PERAN GURU DALAM MEMBENTUK AKHLAKUL KARIMAH PESERTA DIDIK BERKEBUTUHAN KHUSUS (TUNA GRAHITA) DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) PGRI GONDANG TULUNGAGUNG

SAMROTUL HANI'AH, 17201163072 (2020) PERAN GURU DALAM MEMBENTUK AKHLAKUL KARIMAH PESERTA DIDIK BERKEBUTUHAN KHUSUS (TUNA GRAHITA) DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) PGRI GONDANG TULUNGAGUNG. [ Skripsi ]

	Text COVER.pdf Download (1MB)
Preview	Text ABSTRAK.pdf Download (299kB) | Preview
	Text DAFTAR ISI.pdf Download (71kB)
Preview	Text BAB I.pdf Download (196kB) | Preview
Preview	Text BAB II.pdf Download (470kB) | Preview
Preview	Text BAB III.pdf Download (206kB) | Preview
Preview	Text BAB IV.pdf Download (586kB) | Preview
Preview	Text BAB V.pdf Download (232kB) | Preview
	Text BAB VI.pdf Download (155kB)
Preview	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (158kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Skripsi dengan judul “Peran Guru dalam Membentuk Akhlakul Karimah Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (Tuna Grahita) di Sekolah Luar Biasa (SLB) PGRI Gondang Tulungagung” ini ditulis oleh Samrotul Hani’ah, NIM. 17201163072, 2020, Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung, Dosen Pembimbing: Dr. Luluk ‘Atirotu Zahroh, M.Pd. Kata Kunci: Peran Guru, Membentuk Akhlakul Karimah Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya Peserta didik dalam menerapkan sikap akhlakul karimah. Hal tersebut dikarenakan banyaknya moral peserta didik yang semakin menurun. Sehingga sering kali kita melihat diberbagai kalangan yang menceritakan tentang perilaku menyimpang yang dilakukan peserta didik zaman sekarang baik itu peserta didik yang mempunyai keterbatasan maupun anak yang normal. Oleh karena itu untuk menghadapi kondisi tersebut tidak cukup bila hanya dilakukan orang tua di rumah atau lingkungan keluarga. Sehingga perlu adanya bimbingan di sekolah apabila orang tua belum bisa maksimal dalam mendidik. Di sekolah guru sangat berperan aktif dalam membantu orang tua untuk membentuk anak agar bisa berakhlakul karimah. Khusunya peserta didik yang mempunyai keterbatasan yang memang memerlukan bimbingan sepenuhnya untuk menjadikan peserta didik bisa berakhlakul karimah. Banyak peserta didik berkebutuhan khusus (tuna grahita) kurang menerapkan akhlakul karimah dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini disebabkan oleh pengaruh lingkungan dan kurangnya pendidikan akhlak sejak kecil untuk pembiasaan berakhlakul karimah dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu guru sangatlah penting dalam membentuk akhlakul karimah peserta didik berkebutuhan khusus agar peserta didik berkebutuhan khusus termasuk tuna grahita dapat meningkatkan keimanannya dengan meningkatkan kemuliaan melalui tingkah laku yang terpuji. Fokus penelitian skripsi ini adalah (1) Bagaimana peran guru dalam membentuk akhlakul karimah amanah pada peserta didik berkebutuhan khusus (tuna grahita) di SLB PGRI Gondang Tulungagung (2) Bagaimana peran guru dalam membentuk akhlakul karimah tawadhu’ pada peserta didik berkebutuhan khusus (tuna grahita) di SLB PGRI Gondang Tulungagung (3) Bagaimana peran guru dalam membentuk akhlakul karimah ta’awun pada peserta didik berkebutuhan khusus (tuna grahita) di SLB PGRI Gondang Tulungagung. Adapun tujuan skripsi ini adalah (1) Untuk mendeskripsikan peran guru dalam membentuk akhlakul karimah amanah peserta didik berkebutuhan khusus (tuna grahita) di SLB PGRI Gondang Tulungagung. (2) Untuk mendeskripsikan peran guru dalam membentuk akhlakul karimah tawadhu’ peserta didik berkebutuhan khusus (tuna grahita) di SLB PGRI Gondang Tulungagung. (3) Untuk mendeskripsikan peran guru dalam membentuk akhlakul karimah ta’awun peserta didik berkebutuhan khusus (tuna grahita) di SLB PGRI Gondang Tulungagung. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendektatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan yaitu primer dan sekunder, sumber data primer melalui wawancara dengan kepala sekolah dan guru, sedangkan data sekunderyaitu dengan dokumentasi. Peneliti menggunakan metode wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Wawancara mendalam digunakan untuk mencari data sedetail-detailnya dengan cara melakukan dialog terstruktur. Observasi digunakan untuk mencari data dengan cara melihat secar langsung yang terjadi. Sedangkan dokumentasi digunakan untuk mencari data dengan cara mengambil gambar keadaan sebenarnya yang terjadi. Selanjutnya analisis data yang digunakan yaitu reduksdi data, penyajian data atau display dan verivikasi atau penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah (1) Dalam membentuk akhlak amanah, guru sebagai pembimbing dengan melakukan berbagai kegiatan pembiasaan berkaitan dengan ubudiyah, sebagai penasehat dengan memberikan nasehat kepada peserta didik berkebutuhan khusus untuk menjaga diri dari sifat tercela, menolong temannya saat kesusahan, serta memberikan pengarahan dan bimbingan serta motivasi terhadap peserta didik yang tidak amanah sebagai penguat dalam pembentukan akhlakul karimah. (2) Dalam membentuk akhlak tawadhu’, guru sebagai pembimbing dengan mengadakan bimbingan di dalam kelas berkaitan dengan akhlak tawadhu’, sebagai model atau teladan dengan memberi suri tauladan yang baik kepada peserta didik berkebutuhan khusus, sebagai pemberi contoh dengan memberikan contoh yang baik kepada peserta didik berkebutuhan khusus, sebagai pelatih dengan pembiasaan diluar kelas seperti menundukkan kepala dan memberi salam saat bertemu dengan guru, dan bertutur kata yang baik dan sopan dengan orang yang lebih tua maupun yang lebih muda. (3) Dalam membentuk ta’awun, guru sebagai motivator dengan memberikan motivasi di kelas terkait bagaimana ta’awun sangat dianjurkan dalam Islam, sebagai model atau teladan dengan memberikan contoh dan teladan yang baik melalui pembiasaan akhlak ta’awun dalam setiap aktivitas, dan sebagai pendidik dengan memberikan beberapa tugas kepada peserta didik berkebutuhan khusus.

Actions (login required)

View Item