PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AL-QUR’AN HADIS SISWA KELAS IV MI BI’RUL ULUM SUMBERJO SANANKULON BLITAR

Bahrudin, Imam (2015) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AL-QUR’AN HADIS SISWA KELAS IV MI BI’RUL ULUM SUMBERJO SANANKULON BLITAR. [ Skripsi ]

[img]
Preview
Text
sampul.pdf

Download (627kB) | Preview
[img] Text
BAB 1.pdf

Download (261kB)
[img] Text
BAB II.pdf

Download (651kB)
[img]
Preview
Text
BAB III.pdf

Download (461kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB IV.pdf

Download (649kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB V.pdf

Download (159kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR RUJUKAN.pdf

Download (161kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Skripsi dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Hasil Belajar Al-Qur’an Hadis Pada Siswa Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Bi’rul Ulum Sumberjo Sanankulon Blitar, NIM: 3217113050, dibimbing oleh Dr. AGUS PURWOWIDODO. M.Pd. Hasil Belajar Al-Qur’an Hadis Pokok Bahasan Hukum Bacaan Idgham dan Iqlab, Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw. Kata Kunci: Salah satu indikator rendahnya hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadis dewasa ini adalah kurang aktifnya siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Hal ini ditambah dengan fakta bahwa proses pembelajaran yang diterapkan guru masih menerapkan paradigma lama. Yaitu sering menerapkan metode atau model pembelajaran konvensional yaitu ceramah, tanya jawab dan penugasan. Sehingga tidak menutup kemungkinan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadis khususnya di Madrasah Ibtidaiyah Bi’rul Ulum Sumberjo, Sanankulon, Blitar, Terkesan rendah. Untuk mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran, model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw sangatlah tepat, karena model ini dapat mendorong kerjasama dan keaktifan siswa dalam menguasai pelajaran untuk mencapai hasil belajar yang maksimal. Rumusan masalah dalam skripsi ini adalah: 1) Bagaimana langkah-langkah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw mata pelajaran Al-Qur’an Hadis dengan pokok bahasan Hukum Bacaan Idgham dan Iqlab kelas IV MI Bi’rul Ulum Sumberjo Sanankulon Blitar? Dan 2) Bagaimana hasil belajar yang diperoleh siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadis dengan pokok bahasan Hukum Bacaan Idgham dan Iqlab pada siswa kelas IV MI Bi’rul Ulum Sumberejo Sanankulon Blitar? Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian tindakan kelas karena masalah yang dipecahkan berasal dari praktik pembelajaran di kelas. Proses pelaksanaannya sendiri meliputi: (1) Menyusun perencanaan (planning), (2) Melaksanakan tindakan (acting), (3) Pengamatan (observing) dan (4) Refleksi (reflection). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tes, metode observasi, metode wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi. Hasil penelitian yaitu: 1) Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Bi’rul Ulum Sumberejo Sanankulon Blitar dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadis dapat meningkatkan kerjasama antar individu dan kelompok yaitu, Kerja sama siswa dalam menyampaikan materi dalam diskusi kelompok, kerja sama siswa dalam mengerjakan soal dan 2) Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Bi’rul Ulum Sumberejo Sanankulon Blitar dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadis dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran berkelompok yaitu, siswa turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya, siswa bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya. Dari kenaikan kerjasama dan keaktifan siswa, dapat diperoleh hasil belajar siswa yang meningkat. Berdasarkan hasil belajar siswa mengalami peningkatan mulai pre test, post test siklus I, sampai post test siklus II. Hal ini dapat diketahui dari rata-rata nilai siswa 63,25 (pre test), meningkat menjadi 73,15 (post tes siklus 1), dan meningkat lagi menjadi 84,4 (post tes siklus 2). Selain dapat dilihat dari nilai rata-rata siswa. Peningkatan hasil belajar siswa juga dapat dilihat dari ketuntasan belajar atau Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan yaitu 75%. Terbukti pada hasil Pre Test, dari 20 siswa yang mengikuti tes, ada 6 siswa yang tuntas belajar dan 14 siswa yang tidak tuntas belajar. Dengan presentase ketuntasan belajar 30%. Meningkat pada hasil Post Test Siklus 1, dari 20 siswa yang mengikuti tes, ada 11 siswa yang tuntas belajar dan 9 siswa yang tidak tuntas belajar, dengan presentase ketuntasan belajar 55%. Meningkat lagi pada hasil Post Test siklus 2, dari 20 siswa yang mengikuti tes, ada 16 siswa yang tuntas belajar dan 4 siswa yang tidak tuntas belajar, dengan presentase ketuntasan belajar 80%. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, keaktifan siswa dalam kegiatan yang telah dilakukan menunjukan adanya peningkatan dari tiap tindakan. Perubahan positif pada keaktifan dan kerjasama siswa berdampak pula pada hasil belajar dan ketuntasan belajar.

Item Type: Skripsi
Subjects: Pendidikan > Pendidikan Dasar
Divisions: Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan > Pendidikan Guru MI
Depositing User: imam bahrudin
Date Deposited: 26 Nov 2015 06:23
Last Modified: 26 Nov 2015 06:23
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/1967

Actions (login required)

View Item View Item