ZAEFUDIN, MOCH. (2015) UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR AQIDAH AKHLAK POKOK BAHASAN AKHLAK TERCELA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE PADA KELAS V MI BI’RUL ULUM SUMBERJO SANANKULON BLITAR TAHUN AJARAN 2014/2015. [ Skripsi ]
|
Text
HALAMAN DEPAN.pdf Download (338kB) | Preview |
|
|
Text
abstrack UDIN.pdf Download (541kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (230kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (307kB) | Preview |
|
|
Text
BAB III.pdf Download (337kB) | Preview |
|
Text
BAB IV.pdf Download (1MB) |
||
|
Text
BAB V.pdf Download (12kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR RUJUKAN.pdf Download (148kB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK Skripsi dengan judul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Aqidah Akhlak Pokok Bahasan Akhlak Tercela Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Pada Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Bi’rul Ulum Sumberjo Sanan Kulon Blitar Tahun Ajaran 2014/2015, NIM: 3217113068, dibimbing oleh DR. H. Nurcholis, MPd Kata Kunci: Hasil Belajar Aqidah Akhlak Pokok Bahasan Akhlak Tercela, Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS). Salah satu indikator rendahnya hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran Aqidah Akhlak dewasa ini adalah kurang aktifnya siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Hal ini ditambah dengan fakta bahwa proses pembelajaran yang diterapkan guru masih menerapkan paradigma lama. Yaitu sering menerapkan metode atau model pembelajaran konvensional yaitu ceramah, Tanya jawab dan penugasan. Sehingga tidak menutup kemungkinan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah Akhlak khususnya di Madrasah Ibtidaiyah Bi’rul Ulum Sumberjo Sanan Kulon Blitar terkesan rendah. Untuk mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran, model pembelajaran kooperatif tipe think pair share sangatlah tepat, karena model ini dapat mendorong kerjasama dan keaktifan siswa dalam menguasai pelajaran untuk mencapai hasil belajar yang maksimal. Rumusan masalah dalam skripsi ini adalah: 1) Apakah model pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair Share dapat meningkatkan kerjasama siswa pada mata pelajaran Aqidah Akhlak dengan pokok bahasan Akhlak tercela pada siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Bi’rul Ulum Sumberejo Sanan Kulon Blitar? 2) Apakah model pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair Share dapat meningkatkan keaktifan siswa pada mata pelajaran Aqidah Akhlak dengan pokok bahasan Akhlak tercela pada siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Bi’rul Ulum Sumberejo Sanan Kulon Blitar? Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian tindakan kelas karena masalah yang dipecahkan berasal dari praktik pembelajaran di kelas. Proses pelaksanaannya sendiri meliputi: (1) Menyusun perencanaan (planning), (2) Melaksanakan tindakan (acting), (3) Pengamatan (observing) dan (4) Refleksi (reflection). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tes, metode observasi, metode wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi. Hasil penelitian yaitu: 1) Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share pada siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Bi’rul Ulum Sumberjo Sanan Kulon Blitar dalam pembelajaran Aqidah Akhlak dapat meningkatkan kerjasama antar individu dan kelompok yaitu, Kerja sama siswa dalam menyampaikan materi dalam diskusi kelompok, kerja sama siswa dalam mengerjakan soal dan 2) Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share pada siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Bi’rul Ulum Sumberejo Sanan Kulon dalam pembelajaran Aqidah Akhlak dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran berkelompok yaitu, siswa turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya, siswa bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya. Dari kenaikan kerjasama dan keaktifan siswa, dapat diperoleh hasil belajar siswa yang meningkat. Berdasarkan hasil belajar siswa mengalami peningkatan mulai pre test, post test siklus I, sampai post test siklus II. Hal ini dapat diketahui dari rata-rata nilai siswa 58,33 (pre test), meningkat menjadi 72,66 (post test siklus I), dan meningkat lagi menjadi 82 (post test siklus II). Selain dapat dilihat dari nilai rata-rata siswa. Peningkatan hasil belajar siswa juga dapat dilihat dari ketuntasan belajar atau Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan yaitu 75. Terbukti pada hasil pre test, dari 15 siswa yang mengikuti tes, ada 4 siswa yang tuntas belajar dan 11 siswa yang tidak tuntas belajar. Dengan prosentase ketuntasan belajar 26,66% meningkat pada hasil post test siklus I, dari 15 siswa yang mengikuti tes, ada 10 siswa yang tuntas belajar dan 5 siswa yang tidak tuntas belajar. Dengan prosentase ketuntasan belajar 66,66%, meningkat lagi pada hasil post test siklus II, dari 15 siswa yang mengikuti tes, ada 13 siswa yang tuntas belajar dan 2 siswa yang tidak tuntas belajar. Dengan prosentase ketuntasan belajar 86,66% Seperti yang sudah dijelaskan di atas, keaktifan siswa dalam kegiatan yang telah dilakukan menunjukan adanya peningkatan dari tiap tindakan. Perubahan positif pada keaktifan dan kerjasama siswa berdampak pula pada hasil belajar dan ketuntasan belajar.
Item Type: | Skripsi |
---|---|
Subjects: | Pendidikan > Pendidikan Dasar |
Divisions: | Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan > Pendidikan Guru MI |
Depositing User: | MOCH. ZAEFUDIN |
Date Deposited: | 23 Nov 2015 06:57 |
Last Modified: | 23 Nov 2015 06:57 |
URI: | http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/2682 |
Actions (login required)
View Item |