ALVIN JAHWAROTUL KHUMAIROH, 126212203086 (2024) PENGEMBANGAN INSTRUMEN KEMAMPUAN LITERASI SAINS SISWA SMA KELAS XI PADA MATERI LAJ REAKSI. [ Skripsi ]
|
Text
COVER.pdf Download (913kB) | Preview |
|
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (272kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (104kB) | Preview |
|
Text
BAB I.pdf Download (204kB) |
||
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (510kB) |
||
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (292kB) |
||
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (629kB) |
||
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (75kB) |
||
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (224kB) |
||
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (7MB) |
Abstract
Skripsi dengan judul “Pengembangan Instrumen Kemampuan Literasi Sains Siswa SMA Kelas XI Pada Materi Laju Reaksi” ini ditulis oleh Alvin Jahwarotul Khumairoh, NIM. 126212203086, Program Studi Tadris Kimia, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. Dosen pembimbing: Ivan Ashif Ardhana, M.Pd. Kata Kunci: Instrumen Tes, Literasi Sains, Laju Reaksi Sebagai upaya yang digunakan oleh pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan yaitu dengan melakukan perubahan kurikulum 2013 menjadi kurikulum merdeka. Perubahan ini ditandai dengan adanya Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang bertujuan untuk mengukur kompetensi berpikir atau bernalar siswa dengan literasi dan numerasi serta penguatan karakter siswa. Asesmen ini membuat literasi sebagai fokus untuk dibidik dan dievaluasi. Kemampuan literasi yang dimiliki siswa Indonesia, menurut hasil laporan PISA (Program for International Student Asessment) menunjukkan tingkat literasi yang rendah. Rendahnya tingkat literasi siswa di Indonesia dapat disebabkan oleh proses pembelajaran yang belum menerapkan aktivitas proses sains. Selain itu, kegiatan asesmen dan evaluasi belum menggunakan bacaan sains, sehingga siswa belum bisa menerapkan konsep-konsep materi kimia dalam fenomena di kehidupan sehari-hari. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kimia SMA An-nur Bululawang, siswa belum pernah menerima soal literasi sains baik dari materi laju reaksi ataupun materi lainnya. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan literasi sains siswa yaitu dengan menerapkan aktivitas proses sains dalam pembelajaran dan penilaiannya berupa soal-soal yang bermuatan literasi sains. Oleh karena itu, perlu adanya pengembangan instrumen kemampuan literasi sains untuk menghasilkan produk berupa instrumen yang valid dan reliabel agar dapat digunakan dalam pembelajaran kimia di sekolah khususnya pada materi laju reaksi. Penelitian ini bertujuan untuk; (1) mengembangkan instrumen kemampuan literasi sains siswa SMA kelas XI pada materi laju reaksi; (2) mengetahui kelayakan instrumen kemampuan literasi sains siswa SMA kelas XI pada materi laju reaksi; dan (3) mengetahui profil kemampuan literasi sains siswa SMA kelas XI pada materi laju reaksi. Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan (R&D), dengan model pengembangan 4D menurut Thiangarajan terdiri atas 4 tahap yaitu: define (pendefinisian), design (perancangan), develop (pengembangan), dan disseminate (penyebarluasan). Namun, pada penelitian ini hanya sampai pada tahap develop atau 3D dikarenakan adanya keterbatasan waktu penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan berupa lembar pedoman wawancara, lembar validasi ahli, lembar angket respon siswa, dan instrumen soal. Instrumen soal yang dikembangkan berbentuk essai, sebab dengan soal berbentuk essai dapat mengetahui kemampuan literasi yang dimiliki siswa secara lebih detail. Uji coba empiris digunakan untuk menganalisis keterbacaan soal, tingkat kesukaran soal, daya beda soal, validitas, dan reliabilitas yang diujikan pada siswa kelas XI.17 yang diikuti oleh 32 siswa dengan jumlah soal sebanyak 12 soal. Sementara itu, uji coba skala sedang digunakan untuk mengetahui profil kemampuan literasi sains yang dimiliki oleh siswa. Uji ini dilakukan pada siswa kelas XI.18 yang diikuti oleh 31 siswa dengan jumlah soal sebanyak 8 soal. Kemudian data yang diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) Instrumen kemampuan literasi sains yang dikembangkan sebanyak 12 soal berbentuk esai dan divalidasi oleh 2 ahli yaitu dosen kimia dan guru kimia. Hasil dari validasi ahli memperoleh nilai rata-rata persentase sebesar 80,78% yang termasuk dalam kategori layak dan dilakukan revisi sebelum digunakan; (2) Hasil analisis angket respon siswa diperoleh nilai rata-rata persentase sebesar 88,55% yang tergolong kategori sangat tinggi. Hasil analisis tingkat kesukaran soal yaitu, terdapat 6 soal sukar dan 6 soal sedang, sedangkan hasil analisis dari daya beda soal terdapat 1 soal baik, 7 soal cukup, 2 soal jelek, dan 2 soal jelek sekali. Hasil validitas instrumen ini dilakukan dengan menggunakan SPSS 16, yang mana dari 12 soal terdapat 8 soal valid dan 4 soal tidak valid, dan nilai reliabilitasnya diperoleh sebesar 0,605; (3) pencapaian kemampuan literasi sains siswa memiliki nilai rata-rata persentase sebesar 30,83% yang termasuk dalam kategori kurang. Untuk itu, dapat disimpulkan bahwasannya mayoritas siswa kurang memiliki kemampuan literasi sains.
Item Type: | Skripsi |
---|---|
Subjects: | Kimia Pendidikan |
Divisions: | Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan > Tadris Kimia |
Depositing User: | 126212203086 ALVIN JAHWAROTUL KHUMAIROH |
Date Deposited: | 14 Aug 2024 06:55 |
Last Modified: | 14 Aug 2024 06:55 |
URI: | http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/50978 |
Actions (login required)
View Item |