SINKRETISME AJARAN JAWA DAN ISLAM DALAM SENI TRADISIONAL KENTRUNG KREASI GEDANG GODHOG DI KABUPATEN TULUNGAGUNG

MASRUROH, 128507203007 (2022) SINKRETISME AJARAN JAWA DAN ISLAM DALAM SENI TRADISIONAL KENTRUNG KREASI GEDANG GODHOG DI KABUPATEN TULUNGAGUNG. [ Thesis ]

[img] Text
COVER.pdf

Download (564kB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (201kB)
[img] Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (7kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (352kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (304kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (284kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (353kB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (87kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (152kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (454kB)

Abstract

ABSTRAK Tesis dengan judul Sinkretisme Ajaran Jawa Dan Islam Dalam Seni Tradisional Kentrung Kreasi Gedang Godhog Di Kabupaten Tulungagung ditulis oleh Masruroh (128507203007). Pembimbing Dr. Rizqon Khamami,Lc., M.A. dan Prof. Dr, Maftukhin,M.Ag. , M.Ag Kata Kunci: Sinkretisme, Islam, Jawa, Kentrung Tradisi, Kentrung Kreasi Penelitian dalam Tesis ini dilatar belakangi oleh perubahan kentrung tradisional menjadi kentrung kreasi demi mempertahankan hakikat kehadiran kesenian kentrung di Tulungagung, nyatanya merupakan dakwah yang mampu menyentuh berbagai kalangan tidak terkecuali anak-anak dan dewasa. Kentrung nampak sebagai kesenian tradisional semata, namun ketika kita telisik dengan kacamata sinkretisme terdapat nilai-nilai luhur Islam Jawa yang menyau menjadi sebuah harmoni kesenian. Rumusan masalah dalam penulisan Tesis ini adalah 1)Bagaimana perkembangan kentrung di Tulungagung?, 2)Bagaimana bentuk sinkretisme dalam kesenian kentrung Gedhang Godhog di Tulungagungagung? Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif berbasis etnografi. Dari hasil penelitian ini, penulis menyimpulkan: 1) Kentrung mulai masuk ke Tulunggaung pada tahun 1970-1n. Dibawa oleh seorang seniman kentrung bernama Gimah dan Suaminya Jaimin. Seiring beralannya waktu kentrung kemudian dikenal oleh masyarakat dan ditampilka dari panggung ke panggung. Untuk melestarikan kentrung, lahirlah kentrung kreasi, sebagai kesenian yang dekat dengan kawula muda. 2) Dilihat dari permukaan, kentrung memang mewakili identitas Islam namun di dalamnya juga terdapat konsepsi lokal Jawa. Nilai dan juga budaya Islam-Jawa mewujud dalam struktur dasar dari kentrung.

Item Type: Thesis (UNSPECIFIED)
Subjects: Filsafat > Filsafat Islam
Kebudayaan Islam
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Filsafat Agama
Depositing User: 128507203007 MASRUROH
Date Deposited: 09 Jan 2025 02:14
Last Modified: 09 Jan 2025 02:14
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/55225

Actions (login required)

View Item View Item