PENGARUH INTERNALISASI BUDAYA RELIGIUS SEKOLAH TERHADAP KEDISIPLINAN BERAGAMA, CRITICAL THINKING DAN SELF ASSESSMENT PESERTA DIDIK (Study Explanatory Mixed Methods Di SMP Islam Al Fattahiyyah Tulungagung)

MUHAMMAD ALI MAKSUM, 1880506230007 and AKHYAK, 196710291994031004 and BINTI MAUNAH, 196509031998032001 (2025) PENGARUH INTERNALISASI BUDAYA RELIGIUS SEKOLAH TERHADAP KEDISIPLINAN BERAGAMA, CRITICAL THINKING DAN SELF ASSESSMENT PESERTA DIDIK (Study Explanatory Mixed Methods Di SMP Islam Al Fattahiyyah Tulungagung). [ Thesis ]

	Text COVER.pdf Download (545kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (467kB)
	Text DAFTAR ISI.pdf Download (272kB)
	Text BAB I.pdf Download (706kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (764kB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (672kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (479kB)
	Text BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (15kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (256kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (4MB)

Abstract

Tesis dengan judul “Pengaruh Internalisasi Budaya Religius Sekolah Terhadap Kedisiplinan Beragama, Critical Thinking dan Self Assessment Peserta didik (Study Explanatory Mixed Methods di SMP Islam Al Fattahiyyah Tulungagung)” ditulis oleh Muhammad Ali Maksum, NIM. 1880506230007. Program Studi Magister Pendidikan Agama Islam, Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, yang dibimbing oleh Prof. Dr. H. Akhyak, M.Ag. dan Prof. Dr. Hj. Binti Maunah, M.Pd.I. Kata Kunci: Budaya Religius Sekolah, Kedisiplinan Beragama, Critical Thinking, Self Assessment Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh internalisasi budaya religius sekolah terhadap kedisiplinan beragama, critical thinking, dan self assessment peserta didik di SMP Islam Al Fattahiyyah Tulungagung. Budaya religius sekolah dipahami sebagai sistem nilai dan norma yang diinternalisasikan melalui pembiasaan, keteladanan, serta lingkungan yang mendukung dalam membentuk karakter religius peserta didik. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kedisiplinan beragama dan kemampuan berpikir kritis peserta didik serta tantangan dalam pelaksanaan penilaian diri. Fokus Penelitian dalam memperkuat tesis ini adalah : (1) Adakah pengaruh internalisasi budaya religius sekolah terhadap kedisiplinan beragama peserta didik di SMP Islam Al Fattahiyyah Tulungagung? (2) Adakah pengaruh internalisasi budaya religius sekolah terhadap critical thinking peserta didik di SMP Islam Al Fattahiyyah Tulungagung? (3) Adakah pengaruh internalisasi budaya religius sekolah terhadap self assessment peserta didik di SMP Islam Al Fattahiyyah Tulungagung? (4) Adakah pengaruh internalisasi budaya religius sekolah terhadap kedisiplinan beragama, critical thinking, self assessment peserta didik di SMP Islam Al Fattahiyyah Tulungagung? (5) Bagaimana internalisasi budaya religius sekolah terhadap kedisiplinan beragama peserta didik di SMP Islam Al Fattahiyyah Tulungagung? (6) Bagaimana internalisasi budaya religius sekolah terhadap critical thinking peserta didik di SMP Islam Al Fattahiyyah Tulungagung? (7) Bagaimana internalisasi budaya religius sekolah terhadap self assessment peserta didik di SMP Islam Al Fattahiyyah Tulungagung?. Metode penelitian yang digunakan adalah menggunakan pendekatan Sequential Explanatory Mixed Methods, yang memadukan metode kuantitatif dan kualitatif dalam dua tahap penelitian. Tahap pertama survei kuantitatif yang ditujukan kepada peserta didik di sekolah tersebut untuk mengukur tingkat internalisasi budaya religius sekolah terhadap kedisiplinan beragama, critical thinking, dan self assessment peserta didik di SMP Islam Al Fattahiyyah Tulungagung. Tahap kedua berupa dilakukan dengan wawancara mendalam kepada kepala sekolah, waka kesiswaan, pendidik pendidikan agama Islam untuk memperoleh data kualitatif mengenai internalisasi budaya religius sekolah yang diterapkan di SMP Islam Al Fattahiyyah Tulungagung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Internalisasi budaya religius sekolah berpengaruh signifikan terhadap kedisiplinan beragama peserta didik, hasil analisis menunjukkan nilai signifikansi < 0,05 dan nilai R squared sebesar 0,630, (2) Internalisasi budaya religius sekolah juga berpengaruh signifikan terhadap kemampuan critical thinking peserta didik, hasil analisis menunjukkan nilai signifikansi < 0,05 dan R squared sebesar 0,634, (3) Internalisasi budaya religius sekolah berpengaruh signifikan terhadap kemampuan self assessment peserta didik, hasil analisis menunjukkan nilai signifikansi < 0,05 dan R squared sebesar 0,735, (4) Secara simultan, internalisasi budaya religius sekolah memiliki pengaruh signifikan terhadap ketiga aspek, yaitu kedisiplinan beragama, critical thinking, dan self assessment. Nilai signifikansi multivariat sebesar 0,000 < 0,05, (5) Internalisasi budaya religius dilakukan melalui kegiatan keagamaan rutin seperti shalat berjamaah, program tahfid, dzikir, serta teladan dari guru dan program 5S. Proses ini membentuk kesadaran spiritual peserta didik sehingga kedisiplinan beragama tumbuh dari dalam diri peserta didik , (6) Budaya religius di sekolah mendorong suasana belajar yang reflektif dan dialogis, melalui diskusi nilai, kajian keagamaan, dan kegiatan tadarus tematik. Peserta didik terbiasa untuk bertanya, menganalisis, dan mengevaluasi informasi berdasarkan nilai-nilai Islam, yang membentuk dimensi critical thinking seperti integritas intelektual dan keberanian berpikir, (7) Budaya religius mendorong peserta didik untuk melakukan self assessment secara rutin, menilai tindakan berdasarkan prinsip-prinsip keislaman seperti kejujuran dan tanggung jawab. Internalisasi nilai dilakukan melalui pembiasaan ibadah, refleksi pasca kegiatan, serta mentoring spiritual, yang memperkuat kesadaran metakognitif dan moral peserta didik.

Actions (login required)

View Item