HUBUNGAN ADVERSITY QUOTIENT (AQ) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK KELAS XI SMA/MA PADA MATERI HIDROLISIS GARAM

JAGAD DEWA RUMYS, 126212202063 (2024) HUBUNGAN ADVERSITY QUOTIENT (AQ) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK KELAS XI SMA/MA PADA MATERI HIDROLISIS GARAM. [ Skripsi ]

	Text COVER.pdf Download (1MB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (599kB)
	Text DAFTAR ISI.pdf Download (521kB)
	Text BAB I.pdf Download (541kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (952kB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (649kB)
	Text BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (927kB)
	Text BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (243kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (386kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (17MB)

Abstract

Jagad Dewa Rumys, NIM. 126212202063, Tahun 2024, “Hubungan Adversity Qoutient (AQ) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Kelas XI SMA/MA Pada Materi Hidrolisis Garam”, Skripsi, Jurusan: Tadris Kimia, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. Pembimbing skripsi: Ifah Silfianah, M.Pd. Kata Kunci: Adversity Quotient (AQ), Kemampuan Berpikir Kritis, Materi Hidrolisis Garam Era Society 5.0 menuntut kemampuan adaptasi dan inovasi tinggi dari individu. Kemajuan teknologi ini membuat manusia berpikir lebih kompleks dalam menghadapi persoalan. Menghadapi masalah kompleks sering kali menguji kita untuk mencari peluang solusi dalam menyelesaikan masalah (Adversity Quotient). Dalam mencari peluang solusi tersebut, diperlukan kemampuan berpikir kritis. Oleh karena itu, peneliti sangat tertarik meneliti hubungan antara adversity quotient (AQ) dan kemampuan berpikir kritis pada peserta didik, sehingga mendorong peneliti mengeksplorasi keterkaitan antara AQ dengan kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas XI MIA di SMA Negeri 3 Blitar. Tujuan penelitian ini adalah (1) menganalisis tingkat adversity quotient (AQ) peserta didik pada materi hidrolisis garam, (2) menganalisis tingkat kemampuan berpikir kritis peserta didik pada materi hidrolisis garam, dan (3) menganalisis hubungan antara adversity quotient dengan kemampuan berpikir kritis peserta didik pada materi hidrolisis garam. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional. Subjek penelitian yang diambil sebagai sampel adalah 60 peserta didik kelas XI MIA dari SMA Negeri 3 Blitar, yang dipilih menggunakan metode purposive sampling. Untuk mengukur adversity quotient (AQ) peserta didik, digunakan angket ARP. Sementara itu, untuk mengukur kemampuan berpikir kritis peserta didik digunakan tes essay. Pengumpulan data dilakukan menggunakan teknik angket dan tes. Analisis data dilakukan melalui analisis statistik deskriptif dan inferensial. Hasil analisis data menunjukkan (1) persentase adversity quotient (AQ) kelas XI MIA SMA Negeri 3 Blitar sebesar 56,67% dalam kategori cukup, 40% dalam kategori tinggi, dan 3,33% dalam kategori sangat tinggi. (2) Persentase kemampuan berpikir kritis sebesar 71,67% dalam kategori rendah, 16,67% dalam kategori sedang, dan 11,67% dalam kategori tinggi. (3) Hasil uji korelasi product moment menunjukkan koefisien korelasi (r) sebesar 0,606 dengan tingkat hubungan kuat, koefisien determinasi (r²) sebesar 36,72%. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan terdapat hubungan positif dan signifikan antara adversity quotient (AQ) dengan kemampuan berpikir kritis peserta didik pada materi hidrolisis garam di SMA Negeri 3 Blitar.

Actions (login required)

View Item